Portalborneo.or.id, Samarinda – Menurut penilaian Anggota Komisi II DPRD Samarinda Shania Rizky Amalia, kegiatan pasar murah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tidak tersosialisasikan dengan baik.
Diketahui, pasar murah tersebut digelar secara rutin oleh Pemkot Samarinda dalam rangka untuk menekan angka inflasi Kota Samarinda. Khususnya, mendekati bulan suci Ramadhan.
Shania menganggap, masih banyak petani lokal Samarinda belum mengetahui adanya kegiatan pasar murah tersebut. Hal ini terbukti selama dirinya melakukan reses di daerah pemilihan (dapil)-nya, Kecamatan Samarinda Utara dan Sungai Pinang, banyak petani mengaku pihaknya tidak mengetahui ada program pasar murah tersebut.
Seharusnya, petani lokal bisa diberikan kesempatan untuk menjual produk petaninya di pasar murah tersebut. Memang, Pemkot Samarinda telah mendata beberapa kelompok tani. Tetapi pendataan tersebut belum sepenuhnya mencakup keseluruhan kelompok tani.
Hal ini mengakibatkan tidak meratanya realisasi bantuan untuk pertanian rutin.
“Masih banyak yang tidak tahu ada program bantuan itu,” ujarnya.
Shania mengungkapkan, banyak petani yang masih mengeluhkan harga pupuk yang terhitung mahal harganya dan sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah.
“Mungkin ada beberapa kelompok tani yang dilibatkan, ada juga yang belum. Makanya saya berharap ke depannya bantuan pertanian itu diberikan secara merata,” pintanya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/SYa*)