Portalborneo.or.id, Tenggarong – 86 Kepala Desa (Kades) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) resmi dilantik oleh Bupati, Edi Damansyah untuk mengemban tugas selama periode 2022-2028. Namun, diantara para Kades tersebut terdapat nama yang kembali mencuat, sosok tersebut bernama Tommy. Tommy terpilih kembali sebagai Kades yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memajukan desa di Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan.
Sosok yang sebelumnya menjabat pada periode 2016-2022 lalu itu kini memperkenalkan dirinya sekali lagi sebagai Kades periode 2022-2028. Pria berusia 32 tahun itu sudah menjabat sejak usianya menyentuh 26 tahun dan dikenal sebagai Kades termuda sepanjang masa di Kukar. Pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tahun 2022, Tommy mencatatkan dua ribu suara dengan persentase sebesar 91% dari lawan tunggalnya.
Tommy menyinggung bahwa dirinya tidak berencana mencalonkan diri kembali sebagai Kades. Namun karena berniat untuk menduduki kursi legislatif, Tommy mengurungkan niatnya karena minimnya dukungan dari pihak keluarga. Akan tetapi berbeda dengan saat ini, dimana dirinya mendapat dukungan dari pihak keluarga beserta masyarakat sehingga Tommy memutuskan untuk sekali lagi mencalonkan diri sebagai Kades.
“Harapan kedepan mungkin ada yang akan kita benahi dan evaluasi lagi selama 6 tahun periode sebelumnya. Mungkin tahap awal perencanaan dulu untuk pembentukan RPJMDes lalu ke RKPDes, karena jangka waktu kita hanya dua bulan diwajibkan menyusun,” ungkap Tommy, Jumat (27/10) lalu.
Di masa mendatang, Tommy berkomitmen untuk memajukan desa yang sudah menjadi sebagian dari dirinya itu dengan berbagai program yang akan direncanakan, terkhusus dalam pembangunan infrastruktur. Menurut Tommy, saat ini infrastruktur masih tertinggal karena secara sanitasi beberapa warga masih mengacu kepada Open Defacation (ODF), yakni menggunakan jamban.
“Itu masih salah satu yang akan kita benahi termasuk air bersih. Karena satu dusun kami menggunakan Pamsimas, kalau di Tuana Tuha kami sudah menggunakan PDAM meski baru tahun ini beroperasi,” imbuhnya.
Tommy mengakui bahwa RPJMDes Tuana Tuha periode sebelumnya belum terealisasi secara maksimal, akan tetapi mulai dari listrik hingga blankspot jaringan sudah teratasi berkat Pemkab Kukar. Rumah ibadah dan program pemberdayaan masyarakat yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menjadi fokus utama Tommy untuk dituntaskan dengan memaksimalkan potensi asli desa, Gula Aren.
“Seperti Guleku (produk asli turunan gula aren Tuana Tuha), memang belum mengarah ke pemberdayaan sepenuhnya karena diolah hanya sebatas kelompok kami. Jadi belum ada sifat pemberdayaan secara menyeluruh ke masyarakat, jadi kedepan mungkin bisa diambil alih BUMDes. Saya akan hadir sebagai inisiatornya,” tutup Tommy.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Ash/ADV)