Kutai Kartanegara – Rahmat Darmawan, salah satu anggota DPRD Kutai Kartanegara yang baru dilantik, meminta masyarakat dan rekan-rekan wartawan untuk terus mengingatkan serta mengawasi kinerjanya selama masa jabatan periode 2024-2029.
Pada Rabu (14/8/2024) kemarin, dalam acara pelantikan yang berlangsung di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD Kutai Kartanegara, dia mengucapkan sumpah dan janji sebagai anggota dewan baru.
Menurutnya, peran anggota DPRD tidak hanya terbatas pada pelaksanaan tugas sehari-hari, akan tetapi juga mencakup kewajiban untuk mengontrol pemerintahan dan memastikan bahwa janji-janji politik dapat diwujudkan.
Dia menekankan pentingnya dukungan dan pengawasan publik kepadanya sebagai bagian dari tanggung jawabnya. Atas dasar itu, ia pun meminta agar wartawan tidak segan-segan mengingatkannya jika melenceng dari amanah yang telah diberikan.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kutai Kartanegara ini berharap masyarakat dapat memantau kinerjanya secara aktif kemudian memberikan masukan yang konstruktif.
“Ber-DPR ini adalah sarana bagi kita sebagai perwakilan masyarakat untuk mengontrol pemerintahan. Orang-orang seperti saya juga harus terus diawasi, diingatkan, agar tidak lupa dengan janji-janji yang sudah diucapkan,” pintanya.
Pada kesempatan itu, Rahmat Dermawan juga mengakui bahwa jabatan ini adalah hasil dari dukungan masyarakat dan kerja keras yang telah dilakukannya selama bertahun-tahun.
Oleh karenanya, Rahmat Dermawan merasa bahwa jabatan ini merupakan peluang untuk dapat menerapkan semua pengalamannya dalam mendampingi masyarakat.
Berbicara tentang daerah pemilihannya yang termasuk dalam wilayah Ibu Kota Negara (IKN) baru. Rahmat Darmawan menyebutkan bahwa ada banyak hal yang harus disinergikan dengan pemerintah pusat. Terutama, terkait keterlibatan masyarakat lokal.
“Kami ingin keterlibatan masyarakat lokal dalam memajukan kawasan IKN benar-benar menjadi perhatian, terutama dalam bidang ketenagakerjaan, pangan, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM),” jelasnya.
Kendati demikian, politikus PDI Perjuangan itu benar-benar sadar betul akan keterbatasan SDM yang memang menjadi permasalahan utama, terutama di wilayah pesisir yang menjadi fokusnya.
“SDM-nya harus didorong terus, kemudian dari sisi pemaksimalan kawasan pertanian dan perikanan, itu juga harus ditingkatkan untuk menyuplai kebutuhan IKN,” terangnya.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti banyaknya ibu-ibu di Kutai Kartanegara yang menjadi pelaku UMKM. Menurutnya, mereka harus diberikan support seperti pendampingan supaya nanti bisa diberdayakan ketika IKN ini betul-betul pindah ke Kaltim.
“Kalau mereka kita support, saya yakin mereka ini bisa ikut bersaing dengan para pendatang,” tegasnya.
