Portalborneo.or.id, Samarinda – Tak terasa bulan Ramadan telah menginjak 22 hari, terpantau di pasar merdeka Kota Samarinda harga bawang merah dan bawang putih tidak terlalu meroket.
Bawang merah dan putih tergolong sebagai Bahan Pokok Penting (Bapokting), yang selalu digunakan sebagai penyedap rasa alami ketika ingin memasak lauk pauk.
Seperti yang biasa dilakukan salah satu ibu rumah tangga, Susanti, ketika ditemui sedang berbelanja bawang merah dan putih di pasar merdeka.
“Saya tadi beli bawang merah dan putih perkilonya Rp28.000 biasanya, beberapa hari lalu harganya Rp30.000,” ucap Susanti, kepada awak media, Kamis (13/4/2023).
Selain itu Susanti membenarkan, bahwasanya harga bawang merah dan putih sempat melonjak tinggi hingga Rp32.000.
Namun ia sangat bersyukur, karena dibulan Ramadan serta menjelangnya lebaran harga bawang merah dan putih masih terbilang normal.
“Semoga jangan naik, harganya tetap normal,” harap Susanti.
Kemudian, dikonfirmasi secara terpisah pedagang bawang merah dan bawang putih di pasar merdeka samarinda, Farida menjelaskan, untuk bawang merah dan putih dengan harga Rp28.000 itu merupakan stok lama berbeda halnya dengan Rp32.000 itu stok yang baru.
“Harga Rp32.000 itu barang baru, karena ini pembelanjaan lama jadi harganya Rp28.000,” terang Farida.
Masih ujar Farida, adapun perbedaan harga seperti harga tertinggi saat ini Rp32.000. Tetapi, apabila sudah pindah tangan dan dijual kembali harga bawang merah dapat menyentuh hingga Rp35.000.
“Hal itu wajarkan karena ambilnya bukan langsung ke agennya,” ujar Farida.
Bukan hanya itu saja, dirinya mengatakan, menjelang Ramadan atau lebarang itu tidak mengaruhi harga bawang merah.
“Memang kalo bawang ndak bisa diperkirakan mas dari sananya, bukan karena mau lebaran itu engga ngaruh,” imbuhnya.
“Harapannya ya untuk masyarakat bisa aja kita jual. Kalo ndak bisa kita cari harga yang lebih murah, kalo ndak ada ya ikut harga aja,” tandasnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Nfl)