Portalborneo.or.id, Samarinda – Akhirnya, rencana yang disuarakan oleh Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Isfihani terkait pemberian beras kepada masyarakat miskin dalam rangka menurunkan angka kemiskinan ekstrem diwujudkan pada Senin, (3/4/2023).
Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menggelar pembagian beras secara gratis kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) se-Samarinda. Secara simbolis dimulai di Kantor Kecamatan Samarinda Seberang Jalan Bung Tomo yang dibuka oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun.
Secara keseluruhan, terdapat 26.924 KK atau setara 269 ton beras yang akan disalurkan selama tiga bulan ke depan. Program pembagian beras merupakan kolaborasi lintas OPD. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Samarinda, Dinas Perdagangan Samarinda, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Samarinda dan Badan Urusan Logistik (Bulog) Samarinda.
Selain dalam rangka membantu warga miskin, kegiatan tersebut juga menjadi langkah intervensi Pemkot Samarinda menurunkan kenaikan harga beras yang dialami sejak dua bulan belakangan.
“Kebetulan bulan dua (Februari) sebelumnya, (harga) beras mulai naik. Kita intervensi operasi pasar, kembali stabil. Di bulan-bulan akhir Maret masuk ke April, gejala harga besar sudah mulai terbaca. Akhirnya kita melaksanakan operasi pasar untuk menstabilkan pasar untuk beras,”jelas Andi.
Stok beras tersebut merupakan beras cadangan pemerintah dari Bulog Samarinda. Sehingga, beras cadangan pemerintah tersebut bisa disalurkan secara gratis dan merata kepada seluruh KPM se-Samarinda.
“Kita salurkan di saat kita membutuhkan. Tidak tiap saat, kalau harga stabil terus, kita cadangkan terus sampai ada gejolak harga di masyarakat lagi. Ini untuk memberi pesan, pemerintah telah menyiapkan beras cadangan pemerintah untuk melakukan operasi pasar intervensi dalam rangka menciptakan kestabilan harga,”lanjutnya.
Melalui pembagian beras ini, Andi berharap agar masyarakat penerima mampu memanfaatkan dengan baik dan tidak diperjualbelikan kembali. Sebaiknya, dipergunakan untuk kebutuhan pribadi dan sehari-hari saja. Hal ini pun juga berlaku oleh pedagang.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Sya*)