Portalborneo.or.id – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara mengenai potensi Partai Demokrat diambil alih oleh Moeldoko.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu mulai khawatir Partai Demokrat benar-benar akan diambil alih imbas Peninjauan Kembali (PK) soal kepengurusan DPP Partai Demokrat yang diajukan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Jika Demokrat dihalangi ikut Pemilu 2024, hal ini jadi kabar buruk.
“Berkaitan dengan PK Moeldoko di MA, tadi malam saya terima telepon dari mantan menteri yang sampaikan pesan politisi senior (bukan Partai Demokrat) berkaitan PK Moeldoko ini. Pesan seperti ini juga kerap saya terima. Jangan-jangan ini serius bahwa Demokrat akan diambil alih,” kata SBY, dilansir dari detik.
Menurut SBY, sulit diterima akal sehat bahwa PK Moeldoko akan dikabulkan MA.
Namun, jika hal ini benar terjadi, info bahwa ada tangan-tangan politik ingin menjegal partainya di Pemilu 2024 juga benar adanya.
“Berdasarkan akal sehat, sulit diterima PK Moeldoko dikabulkan MA karena sudah 16 kali pihak KSP Moeldoko kalah di pengadilan. Kalau ini terjadi, info adanya tangan-tangan politik untuk ganggu Demokrat agar tak bisa ikuti Pemilu 2024 barangkali benar. Ini berita yang sangat buruk,” ujar Presiden ke-6 RI itu.
SBY pun berharap, pemegang kekuasaan, baik di ranah politik maupun hukum, tetap amanah dan menegakkan kebenaran dan keadilan.
Menurutnya, Indonesia bukanlah negara yang menganut hukum rimba.
“Sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, saya harap pemegang kekuasaan (politik & hukum) tetap amanah, tegakkan kebenaran & keadilan. Indonesia bukan negara ‘predator’ (yang kuat memangsa yang lemah) serta tak anut hukum rimba – yang kuat menang, yang lemah selalu kalah,” kata SBY.
SBY juga berpesan kepada kader Partai Demokrat di seluruh Tanah Air untuk mengikuti perkembangan PK Moeldoko.
Dia juga meminta mereka untuk memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Esa.
“Kepada kader Partai Demokrat di seluruh Tanah Air, agar mengikuti perkembangan PK Moeldoko ini sambil memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Ikuti petunjuk Ketua Umum. Jika keadilan tak datang, kita berhak memperjuangkannya secara damai dan konstitusional,” papar SBY.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Dzl)