Portalborneo.or.id, Samarinda – Anggota komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Samarinda, Novi Marinda Putri, menuturkan pihaknya akan mengevaluasi pengelolaan parkir non-tunai yang akan dikelola oleh Varia Niaga.
Pasalnya, Novi sapaan karibnya, menilai Kerjasama yang diterapkan Dishub dan Varian Niaga belum maksimal.
Perlu diketahui hal ini digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, guna menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui parkir non-tunai.
Bahkan untuk mengurangi setoran retribusi yang bocor tiap tahunnya, Pemkot melalui Dinas Perhubungan (Dishub) kota Samarinda menggandeng Perusda Varia Niaga, Senin (10/10/2022).
Adapun, tiga ruas titik jalan yang dijadikan pilot project untuk penerapan parkir non tunai. Yakni, jalan KH Halid, Jalan Pangliman Batur, dan Jalan Diponegoro.
“Kami akan mengevaluasi mereka, karena janji 1,5 bulan,” tutur Novi.
Novi mengakui, bahwa penerapan parkir non-tunai merupakan inovasi yang baik untuk mengurangi kebocoran PAD kota Samarinda.
Namun disetiap inovasi yang baik, pastinya memiliki kelemahan tersendiri, seperti kurangnya sosialisasi pada parkir non-tunai ini.
“Sebenarnya ini adalah ide brilian dari Walikota. Tapikan masih banyak juru parkir (jukir) yang enggan mengeluarkan mesin alat bayar non-tunai,” ungkapnya.
“Inikan yang membuat masyarakat tetap membayar tunai,” sambungya.
Oleh sebab itu dirinya menegaskan, Perusda Varia Niaga harus gencar untuk mensosialisasikan parkir non-tunai ini kepada para jukir.
“Saya berharap sosialisasi masyarakat harus lebih maksimal agar seluruh Jukir dan masyarakat paham dengan penggunaan parkir non-tunai. Sosialisasi bisa lewat media sosial (medsos) kan. Supaya masyarakat paham bahwa Pemkot sudah menerapkan parkir non-tunai,”tandasnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Nfl/ADV)