Portalborneo.or.id, Samarinda – Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Fuad Fakhruddin, kelangkaan Gas LPG 3 Kg telah mendapatkan perhatin oleh pihaknya.
Kelangkaan yang biasa disebut Gas melon, menjadi momok meresahkan dikalangan masyarakat Kota Tepian, dikarenakan sejak hari senin lalu Gas LPG 3 Kg tak beredar di pasaran.
Dari peristiwa ini, masyarakat harus mengeluarkan uang lebih dalam untuk mendapatkan gas elpiji, yaitu dengan ukuran lebih besar.
“Setelah kami koordinasi, ternyata ada problem distribusi saja,” ungkap Fuad.
Pria yang kerab disapa Fuad, menilai permasalah ini terganggu karena distribusi Gas LPG 3 Kg, lantaran pengaruh kebijakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa bula lalu.
“Nah, itu yang menjadi salah satu permasalahan juga,” tuturnya.
Tidak hanya sampai disitu saja, ditanyakan pada Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, kelangkaan ini ada kesengajaan untuk menghilangkan Gas LPG 3 Kg pada pasar.
Dirinya pun membantah hal tersebut, dengan mengatakan itu tidak benar dan pemerintah saat ini fokus untuk melakukan penambahan jumlah kuota.
“Pemerintah saat ini sedang menertibkan para oknum yang memanfaatkan kelangkaan gas, untuk kepentingan pribadi. Terutama pada kalangan distributor,” ucapnya.
Politisi asal Gerindra menyebutkan, bahwasanya yang memiliki pangkalan itu wajib diawasi ketat, Kamis (3/10/2022).
“Jangan sampai pihak-pihak memanfaatkan situasi kelangkaan ini. Dinas terkait terutama kepolisian melakukan pengawasan ekstra,” ujarnya.
Fuad menyampaikan, saat ini pihak Kepolisian yang berada di pusat maupun daerah, sedang bekerja melakukan penelusuran dengan dugaan praktik spekulasi di bidang migas.
“Hal ini, mungkin akan stabil kalau kepolisian turut serta menangani prihal ini,” tutupnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Nfl/ADV)