Portalborneo.or.id, Tenggarong – Gelandang Borneo FC Samarinda, Muhammad Taufany Muslihuddin, mendadak menjadi sorotan usai menjadi pahlawan kemenangan Timnas U-22 Indonesia di semifinal SEA Games 2023 cabang olahraga sepak bola kontra Vietnam, Sabtu (13/5/2023).
Muhammad Taufany Muslihuddin mencetak gol ketiga Timnas U-22 Indonesia, sekaligus memastikan tiket ke final SEA Games 2023 direngkuh skuad Garuda Muda.
Taufany Muslihuddin langsung mencuri perhatian setelah mencetak gol kemenangan ke gawang Vietnam.
Gelandang kelahiran Tenggarong, 24 Maret 2002 itu membuktikan kualitas dan arti kehadirannya dengan cara yang dramatis.
Berkat aksinya di menit-menit akhir, Taufany Muslihuddin layak disebut sebagai salah satu pahlawan kemenangan Timnas U-22 Indonesia.
Taufany juga telah mengukir kenangan indah dalam kariernya sebagai pesepak bola dengan menjadi penentu kemenangan skuad Garuda.
Namun, Taufany dkk masih harus fokus menatap partai puncak melawan Thailand untuk mengukir kenangan yang lebih indah, yakni meraih medali emas SEA Games 2023.
Sebelum menjadi bagian penting dari Timnas U-22 Indonesia besutan Indra Sjafri, Taufany tercatat mengawali karier di tim muda Borneo FC.
Lalu, dia direkrut oleh Mitra Kukar pada Juni 2021.
Taufany langsung menunjukkan penampilan gemilang pada laga debutnya bersama Mitra Kukar yang ketika itu berkompetisi di Liga 2.
Dia membantu Mitra Kukar meraih kemenangan perdana di Liga 2 saat melawan tuan rumah Kalteng Putra pada Oktober 2021.
Setelah memetik pengalaman di Mitra Kukar, Taufany kembal ke Borneo FC pada Mei 2022.
Dia telah mencatatkan delapan penampilan bersama Borneo FC pada Liga 1 musim 2022-2023, termasuk ketika melawan sang juara PSM Makassar pada pertengahan April lalu.
Taufany memang sudah dipersiapkan menjadi salah satu pemain muda yang diorbitkan ke skuad utama Borneo FC pada Liga 1 2022-2023.
Dia diikutsertakan dalam program pramusim bersama klub berjulukan Pesut Etam tersebut.
Taufany mendapat banyak pengalaman dan pembelajaran baru saat melakoni persiapan bersama para senior di Borneo FC.
Dia juga menatap persaingan di lini tengah Borneo FC dengan pemikiran positif.
Taufany ingin selalu bekerja keras dan tak menyia-nyiakan peluang bermain di klub peserta Liga 1.
“Saingan jelas selalu menjadi bumbu sepak bola. Dalam setiap posisi pasti ada lebih dari satu pemain dan itu menjadi motivasi buat saya pribadi,” kata Taufany, dikutip dari laman resmi Borneo FC.
“Kesempatan ini tak boleh saya sia-siakan, Di usia muda dan bergabung bersama tim Liga 1, saya harus kerja keras dalam setiap kesempatan yang diberikan pelatih,” ucap Taufany.
Taufany merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan bernama Zukran dan Maya Sari.
“Semalam rasanya campur aduk. Saya berdoa agar Timnas Indonesia bisa menang. Alhamdulillah, Allah menjawab doa lewat anak saya,” kata Zukran.
Dalam keluarga, Taufany bukan orang pertama yang menjadi pemain sepak bola.
Dahulu pada tahun 1980, ayahnya juga seorang pesepak bola.
Sang ayah merupakan pemain sepakbola untuk tim lokal yakni Persiku (Persatuan Sepak Bola Kukar) “.
Talenta berbakat ini pun diturunkan hingga Taufany bisa menjadi pemain bola profesional seperti sekarang.
“Sebelum bertanding semalam, Taufan telpon kami. Dia minta restu agar diberikan kemudahan. Kami pun di rumah selalu mendukung,” kata Zukran.
Sejak kecil, Taufany sudah bercita-cita dan mendambakan menjadi pemain sepak bola profesional serta bertanding dengan tim ternama.
Zukran sebagai figur panutan Taufany juga mengungkapkan bagaimana anaknya bisa menjadi pemain sepak bola.
Semua berawal di tahun 2015 silam, saat usianya baru 12 tahun.
Kecintaan dengan sepak bola, membuat Taufany mengikuti sekolah sepak bola (SSB) di tempat kelahirannya.
Setiap harinya, Taufany berlatih bersama teman-teman dan bermain di lapangan sepak bola Stadion Rondong Demang Tenggarong.
Melihat bakat tersebut, Taufany kemudian disekolahkan oleh kedua orangtuanya di sekolah khusus olahragawan internasional (SKOI) Kalimantan Timur.
“Sebenarnya sudah sejak ia berumur 10 tahun anak saya suka bola. Apapun kegiatannya di rumah, mau pakaiannya, seprai, tempat tidurnya, semua berhubungan dengan bola,” ucap Zukran.
“Taufan tidak pernah berhenti main bola, mau pagi, siang, sore, dan malam,” sambungnya.
Zukran menuturkan, karir sang anak mulai melejit sejak dipanggil tim nasional Indonesia All Stars dan mengikuti turnamen International Youth Championship (IYC).
Pada pertengahan tahun 2021, manajemen All Stars menghubungi manajemen tim yang tengah diperkuat Taufany saat itu, yakni Mitra Kukar.
Pemuda asal Kota Raja ini pun diminta untuk bergabung dan menjadi bagian dari squad bertabur bintang nasional muda tersebut.
“Karena permainannya bagus saat bergabung di Indonesia All Stars, kemudian Borneo FC melirik Taufany dan langsung dikontrak tiga musim kompetisi. Sampai sekarang,” jelasnya.
Keberhasilan Taufany tak sampai disitu.
Mulanya, kata Zukran, PSSI hanya memanggil 34 pemain untuk tim SEA Games.
Tak ada nama sang anak di dalam daftar pemanggilan PSSI tersebut.
Namun, Zukran meyakini anaknya akan bermain membela bumi pertiwi tahun ini.
Keyakinannya itu berbuah selamat, hingga akhirnya Taufany dipanggil oleh Coach Indra Sjafri ke Jakarta.
“Saya bangga sekali anak saya dapat kesempatan bermain di Timnas. Saya pesan bahwa Taufan harus membuktikan anak Kukar itu bisa,” kata Zukran.
Kerinduan atas penantian 32 tahun pemuda Kukar membela tanah air terbalas. Taufany kini berhasil mengikuti jejak seniornya Heriansyah.
Masyarakat Kutai Kartanegara dan Kalimantan Timur pun patut bersyukur dan berbangga memiliki pemuda yang turut mengharumkan nama benua etam.
“Kami berdoa dan mendukung penuh. Semoga Timnas Indonesia bisa memberikan senyum berarti, kami tinggu perjuangannya, merah putih, dan medali emas untuk Indonesia,” tutup Zukran.
Biodata Muhammad Taufany
Nama Lengkap: Muhammad Taufany Muslihuddin
Tanggal lahir: 24 Mar 2002
Tempat kelahiran: Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Usia: 21
Posisi: Gelandang – Gelandang Serang
Kaki Terkuat: kanan
Klub Saat Ini: Borneo FC Samarinda
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Dzl)