Jalankan Program K3F, Pemkab Kukar Laksanakan 20 Event Dalam Satu Tahun

Foto: Pelaksanaan Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF)
Foto: Pelaksanaan Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF)

Portalborneo.or.id, Tenggarong – Dalam program dedikasi misi ketiga Kukar Idaman, telah direncanakan balal diselenggarakan 20 festival setiap tahun di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Festival ini menjadi target Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, dan masuk dalam Program Kutai Kartanegara Kaya Festival (K3F).

Total keseluruhan bakal ada 100 festival yang digelar hingga 2026 mendatang. Penyelenggaraannya memang telah tertuang dalam RPJMD 2021-2026 mendatang.

“Targetnya 20 event dalam setahun, tetapi sebenarnya fakta yang ada itu banyak sekali, bisa dalam satu bulan di atas 20 event,” ungkap Kadispar Kukar Slamet Hadirahjo.

Baca juga  Desa Pela Sabet Prestasi Juara III Ajang ADWI Kategori Kelembagaan Desa Wisata Kemenparekraf RI

Tujuan Program K3F untuk melestarikan budaya kesenian dan ekonomi kreatif lokal. Pemkab Kukar hadir memberikan fasilitas kepada pelaku seni sebagai bentuk perhatian khusus.

Tentunya, diharapkan hal ini dapat menjadi pemicu pertumbuhan dan pengembangan ekonomi di Kukar. Mengingat dalam festival pasti melibatkan kehadiran UMKM, sehingga bisa menjadi penggerak ekonomi masyarakat.

“Jika event dibatasi atau dilarang berkerumun tentunya roda perekonomian di level bawah tidak berjalan,” ujarnya.

Baca juga  Ketua Komisi IV DPRD Sri Puji Astuti Tanggapi Polemik Kesejahteraan Guru Kota Samarinda

Diketahui, pertengahan tahun 2022, Pemkab Kukar sudah berhasil melaksanakan lebih dari 10 festival. Beberapa di antaranya Tenggarong Art Festival, Kukar Youth Festival, Mencak Undat, Nutuq Beham Festival Kutai Adat Lawas di Loa Duri Ilir dan Kedang Ipil.

Kemudian yang baru-baru berakhir adalah festival Samboja, Festival di Kembang Janggut dan Tenggarong International Folk Arts Festival (TIFAF).

Baca juga  Wujudkan Pembangunan Kota Samarinda Perlu Visi dan Misi Matang

“Dalam waktu dekat saya minta kawan-kawan bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) melaksanakan. Karena ada kalender event, jadi mana yang terpending itu harus segera dilaksanakan,” ucapnya.

Memang, kata Slamet, sejumlah festival terpaksa tertunda karena adanya pandemi Covid-19. Akibatnya, aktivitas keramaian harus dihentikan.

Dengan melandainya Covid-19 di Kukar, secara perlahan festival-festival yang sempat tertunda mulai dilaksanakan kembali.

(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Adv)

Berita Lainnya

© Copyright 2022 - 2023 Akupedia.id, All Rights Reserved