Portalborneo.or.id, Tenggarong – Sebagian besar nelayan dan pembudidaya ikan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki KUSUKA atau Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan.
Hal ini pun tak luput dari imbauan Dinas Kelautan dan Perikanan Kutai Kartanegara yang meminta kepada nelayan untuk segera memiliki tersebut.
Kartu Kusuka memudahkan para nelayan dan pembudidaya ikan apabila ada program bantuan dari pemerintah Kaltim maupun pemerintah pusat.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar, Muslik, mengatakan ada 24 ribu dari 35 ribu nelayan dan pembudidaya ikan di Kukar telah mendaftarkan diri.
Sementara, 13 ribu nelayan dan pembudidaya ikan lainnya sedang dalam tahap validasi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar.
“Dengan Kusuka pemilik kartu dapat menerima Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi, serta bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah,” ujarnya.
Muslik mengakui, pihaknya mengalami beberapa kendala dalam memproses Kusuka.
Salah satunya adalah keterbatasan jumlah Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) yang dimiliki oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar.
Hanya ada sembilan PPL, empat di antaranya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), satu berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Sisanya merupakan penyuluh pembantu yang berasal dari Kementerian.
“Kami selalu berusaha untuk mempercepat prosesnya, seperti melakukan sosialisasi dan lain sebagainya,” jelas Muslik.
Idealnya, satu penyuluh bertugas menangani 10 kelompok. Menyiasati hal tersebut, tugas penyuluh dibagi dengan memperluas wilayah kerja hingga tiga kecamatan.
Terutama kecamatan-kecamatan yang mempunyai potensi besar perikanan.
Apalagi Kukar terbilang memiliki potensi besar untuk Sumber Daya Alam (SDA). Terlebih dengan dengan adanya Sungai Mahakam dan tiga danau besar, yakni Danau Jempang, Danau Semayang dan Danau Melintang.
“Sungai Mahakam sampai ke Sungai Belayan seperti di Tabang itu juga ada ikan endemik yang bernilai ekonomi tinggi, seperti ikan tebelak itu cukup besar (tinggi) harganya,” jelas Muslik.
Sementara, untuk zona pesisir seperti Kecamatan Marangkayu, Muara Badak, Anggana, Sangasanga, Muara Jawa dan Samboja merupakan sentra ikan laut.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Int)