Portalborneo.or.id, Tenggarong – Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, Sunggono meninjau keberadaan Rumah Produksi Bersama, di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu.
Ia melangsungkan uji coba mesin produksi jahe. Pengoperasian mesin produksi jahe yang dilakukan Sunggono berjalan lancar.
Pengoperasian mesin produksi jahe berjalan lancar, diawali dengan pemilahan bahan baku berupa jahe putih atau jahe gajah yang merupakan komoditi unggulan warga setempat.
Setelah itu masuk proses pembersihan melalui mesin yang sudah on process, dilanjutkan dengan pengirisan jahe dan masuk pada mesin pengeringan khusus berbentuk lemari open.
Setelah melalui proses pengeringan dengan suhu tertentu, jahe kemudian diangkat dan masuk tahap peleburan atau penghalusan.
Jahe murni tersebut pada umunya akan berbentuk tepung yang kemudian dilakukan pengemasan dan siap untuk dipasarkan.
“Saya sudah datang secara langsung untuk memastikan mesin di RPB di Jonggon Jaya bisa beroperasi dalam satu bulan ini” kata Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, Sabtu (26/3/2023).
Menurutnya, keberadaan mesin produksi jahe di Kukar merupakan hasil hiirisasi dari program pertanian dalam arti luas di Kutai Kartanegara.
Simulasi dan uji coba ini menjadi momentum bagi masyarakat setempat untuk mendapatkan transfer ilmu mengoperasikan mesin produksi jahe.
Keberadaan RPB jahe ini diharapkan mampu mengerek perekonomian petani setempat. Sebab, harga jual jahe saat ini anjlok dan sangat rendah.
Bahkan kebanyakan petani di wilayah Jonggon mulai memilih untuk meninggalkan komoditas jahe dan beralih ke tanaman lainnya.
“Kami memastikan pabrik ini beroperasi dengan baik, menampung berapa pun hasilnya, kami ingin petani Jonggon kembali berkebun jahe karena merupakan sentral jahe di Kaltim,” ujar Sunggono.
Sebagaimana diketahui, Kukar dipilih oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI sebagai salah satu daerah menjalankan kegiatan Major Project Sentra UMKM berupa pembangunan RPB.
Pembangunan fisik Rumah Produksi Bersama pengelolaan jahe di Desa Jonggon Jaya pun saat ini hampir rampung 100 persen.
Pembangunan RPB ini memanfaatkan dua lahan, yakni hibah lahan dari warga desa dan lahan yang masuk kawasan Hak Pengelolaan Transmigrasi.
Untuk hibah lahan warga prosesnya sudah selesai, dan lahan Hak Pengelolaan Transmigrasi yang kini prosesnya masih tahap penyelesaian.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM) Kukar, Tajuddin menyampaikan ada sejumlah peralatan yang harus diimpor dari Cina untuk menunjang sarpras.
Kemudian akses jalan menuju RPB yang dibangunkan oleh Pemkab Kukar sudah cukup baik. Sedangkan untuk instalasi listrik masih diperlukan penambahan daya, dari pemakaian rumah tangga menjadi kebutuhan industri.
“Untuk jaringan internet, kami sudah berkoordinasi dengan pihak Telkom, dan segera akan dilakukan penyambungan. Untuk koperasi juga sudah terbentuk, yaitu Koperasi Anugerah Jonggon Lestari (Anjeli),” pungkasnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Int)