Portalborneo.or.id, Samarinda – Seluruh Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda, gelar hearing.
Komisi IV DPRD dan Disdikbud Samarinda, berdiskusi terkait pemberian insentif pada guru dan Pusat Layana Autis (PLA), pada tahun anggaran 2023 mendatang.
“Kita sudah dengar beberapa program dari Disdikbud Samarinda, salah satunya pemberian insentif guru dan PLA,” ucap Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti.
Bahkan di Kota Samarinda memiliki 120 sekolah inklusi, yang dimana sekolah tersebut melayani anak berkebutuhan khusus. Oleh sebab itu Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda harus menambah kompetensi sebagai guru pendamping.
Bukan hanya itu saja, Puji sapaan karibnya mengatakan, pihaknya juga membahas terkait bidang kebudayaan yang menjadi bagian dari Disdikbud Samarinda.
Lantaran dirinya menilai, kebudayaan di Kota Tepian terbilang masih terpinggirkan atau kurang diperhatikan.
“Untuk masalah budaya. Kami melihat dananya Rp 1,27 Miliar dan itu sangat kecil, sedangkan kita ini membutuhkan program pengelolaan museum,” tuturnya.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda pun berharap, agar semua usulan elok tersebut segera terealisasikan, pemberian insentif guru dan PLA. Dan pengelolaan budaya bisa dianggarkan segera di tahun 2023 mendatang.
“Semoga nanti usulan ini bisa direalisasi di tahun 2023,” tutupnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Nfl/ADV)