Akupedia.id, TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) melangkah lebih jauh untuk upayanya untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi anak-anak dan perempuan di wilayahnya. Dengan penambahan 15 unit Perlindungan Perempuan dan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PPATBM) di tingkat desa, DP3A Kukar bertujuan untuk memperkuat perlindungan dan pemberdayaan di seluruh Kabupaten Kukar.
Langkah ambisius ini akan meningkatkan jumlah unit PPATBM di Kukar dari 52 menjadi 67. Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Khusus Anak DP3A Kukar, Marhaini, menjelaskan bahwa pemetaan dan pembentukan tim untuk unit-unit baru ini sedang berlangsung dengan penuh semangat.
“Kami berkomitmen untuk memastikan setiap desa mendapatkan dukungan dan perlindungan yang layak. Saat ini, tim kami sedang bekerja keras untuk memetakan kebutuhan dan membentuk tim PPATBM baru. Kami berharap semua persiapan ini bisa rampung dalam waktu dekat,” ujar Marhaini.
Sosialisasi dan pembentukan unit-unit PPATBM baru dijadwalkan berlangsung bulan ini, dengan target akhir yang realistis. Inisiatif ini tidak hanya menambah jumlah unit, tetapi juga memperluas cakupan perlindungan anak dan perempuan, menciptakan komunitas yang lebih peka terhadap isu-isu perlindungan dan pemberdayaan.
Program PPATBM mengusung pendekatan berbasis masyarakat, memungkinkan setiap desa untuk aktif berpartisipasi dalam melindungi anak-anak dari kekerasan dan eksploitasi. Selain itu, program ini bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang hak-hak anak dan perempuan serta prosedur pelaporan dan penanganan kasus kekerasan.
“Dengan penambahan 15 unit PPATBM baru, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak anak dan keluarga, memberikan perlindungan yang lebih baik, serta memperkuat jaringan dukungan di Kukar,” tutupnya.
DP3A Kukar yakin bahwa dengan dukungan aktif dari masyarakat dan pihak-pihak terkait, inisiatif ini akan membawa perubahan positif yang signifikan, memperkuat perlindungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Penulis : Reihan Noor
