Akupedia.id, Jakarta – Konten kreator Willy Salim kini menghadapi konsekuensi hukum setelah videonya yang menampilkan aksi memasak 200 kg rendang menuai kontroversi. Video yang dibuat di Palembang itu awalnya bertujuan sebagai aksi sosial, namun malah memicu perdebatan di media sosial. Sebagian masyarakat menilai bahwa konten tersebut tidak terencana dengan baik, sementara yang lain menuding adanya unsur provokasi.
Dalam videonya, Willy Salim terlihat memasak rendang dalam jumlah besar untuk dibagikan kepada warga sekitar. Namun, situasi berubah ketika makanan yang telah disiapkan disebut-sebut menghilang begitu saja. Hal ini memicu spekulasi liar di dunia maya, dengan beberapa pihak mengklaim bahwa insiden tersebut hanya dibuat untuk menarik perhatian dan engagement di media sosial.
Setelah kontroversi ini berkembang, Willy Salim akhirnya meminta maaf secara terbuka. Dalam pernyataannya, ia menyesali kurangnya koordinasi dan persiapan dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada niat untuk merugikan siapa pun, baik warga Palembang maupun pihak lain yang merasa tersinggung dengan kejadian tersebut.
Meski telah meminta maaf, laporan terhadap dirinya tetap diajukan ke Polda Sumatera Selatan. Sejumlah pihak menilai bahwa konten yang dibuat Willy telah merugikan citra masyarakat setempat dan menimbulkan kesalahpahaman. Proses hukum pun kini berjalan, dan publik menunggu bagaimana kasus ini akan berkembang lebih lanjut.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi para konten kreator untuk lebih berhati-hati dalam merancang konten mereka. Fenomena viral di media sosial sering kali memiliki dampak yang lebih luas dari yang diperkirakan, dan tanggung jawab terhadap apa yang dipublikasikan harus menjadi perhatian utama.
Penulis: FebriaDV
