Akupedia.id, Jakarta – Kasus penembakan brutal yang dilakukan oleh tiga oknum TNI AL terhadap Ilyas Abdurahman, pemilik usaha rental mobil, terus menuai kecaman publik. Meskipun TNI AL berjanji akan mengusut tuntas kasus ini, banyak pihak meragukan transparansi dan keadilan dalam proses hukum yang berlangsung.
Panglima Komando Armada RI, Laksamana Madya Denih Hendrata, menyatakan bahwa ketiga pelaku, yaitu Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala BA, telah ditahan dan sedang diperiksa oleh Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal). Namun, pernyataan ini belum meredam kemarahan keluarga korban dan masyarakat yang mempertanyakan mengapa tindakan brutal seperti ini bisa terjadi.
Putra korban, Agam Muhammad Nasrudin, tak kuasa menahan emosi ketika mengungkapkan pertanyaan pedih di persidangan: “Apa salah ayah saya?” Ia menyesalkan tindakan keji yang dilakukan oleh aparat negara terhadap ayahnya yang tak bersenjata. Baginya, tidak ada alasan yang bisa membenarkan tindakan main hakim sendiri oleh oknum militer.
Meskipun proses hukum sedang berjalan, skeptisisme publik terus meningkat. Banyak yang menuntut agar ketiga oknum TNI AL tersebut tidak hanya diberi sanksi administratif, tetapi juga dijerat dengan hukuman berat sesuai hukum pidana. Pasalnya, selama ini kasus-kasus kekerasan yang melibatkan aparat sering kali berakhir dengan hukuman ringan atau bahkan impunitas.
Kini, sorotan tajam mengarah kepada institusi TNI AL untuk membuktikan apakah mereka benar-benar serius dalam menegakkan keadilan, atau justru kembali melindungi anggotanya sendiri.
Penulis: FebriaDV
