Akupedia.id, TENGGARONG – Dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar memperkuat sinerginya dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kukar. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat penanganan masalah stunting yang telah menjadi perhatian utama dalam meningkatkan kualitas generasi masa depan.

Ketua DWP Kukar, Yulaikah Sunggono, menegaskan bahwa untuk menangani stunting, pendekatan yang melibatkan lintas sektor sangat diperlukan. Tidak hanya sektor kesehatan, tetapi juga sektor pendidikan, pertanian, dan sosial harus terlibat secara aktif.

“Kita perlu kerja sama lintas sektor untuk menangani masalah gizi buruk yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Yulaikah menyoroti bahwa isu stunting tidak hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga berkaitan erat dengan ketidaksetaraan gender dan isu-isu sosial lainnya. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh anggota DWP Kukar untuk terlibat aktif dalam kegiatan yang bertujuan mengedukasi dan mengadvokasi pentingnya pemenuhan gizi yang tepat untuk anak.

“Kita harus memahami isu stunting ini secara mendalam. Kita juga harus menjaga kesehatan dan ketahanan keluarga, serta mendukung tumbuh kembang anak sesuai dengan misi kita, yaitu memperkuat peran perempuan dalam pembangunan keluarga dan nasional,” ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa DWP Kukar berkomitmen menjadi agen perubahan dalam menanggulangi masalah stunting dengan memberikan contoh teladan di lingkungan masyarakat. Sinergi antara DP3A dan DWP Kukar diharapkan dapat membantu menurunkan angka stunting secara signifikan.

“Kami ingin seluruh anggota DWP Kukar mengambil peran aktif dalam mengatasi stunting. Ini bukan hanya tugas DP3A atau pemerintah, tetapi tanggung jawab kita bersama,” pungkas Yulaikah. (*)

Penulis : Dion