Salehuddin: Perlu Perbanyak Tenaga Kesehatan Mental di Kaltim

Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Salehuddin.

Akupedia.id, Samarinda– Suasana di ruang  sidang DPRD Kaltim memanas ketika anggota Komisi IV, Salehuddin, dengan penuh semangat menyuarakan tuntutannya terkait minimnya tenaga kesehatan mental di Benua Etam.

 

Dalam pertemuan yang dipimpinnya, Salehuddin dengan tegas menyebut bahwa wilayah tersebut masih kekurangan psikolog dan psikiater untuk mengatasi lonjakan gangguan kesehatan mental.

 

“Jumlah psikiater dan psikolog pada sepuluh Kabupaten/Kota masih belum mencukupi. Terlebih, di Kaltim sendiri masih banyaknya masyarakat mengalami gangguan kesehatan mental,” ujar Salehuddin dengan suara gemuruh, memberikan tekanan pada urgensi penanganan isu ini.

Baca juga  Yenni Eviliana Dorong Kolaborasi Pengusaha dan Pemerintah untuk Stabilitas Ekonomi Kaltim

 

Dalam penyorotiannya, Salehuddin menunjukkan ketidakseimbangan yang mencolok antara jumlah kebutuhan masyarakat dengan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan mental. Ia mengkritik bahwa meskipun gangguan kesehatan mental semakin meluas, fasilitas pelayanan masih terbatas di daerah tersebut.

 

“Fasilitas pelayanan kesehatannya tidak sejalan dengan jumlah masyarakat dengan gangguan jiwa,” tandasnya, menciptakan suasana tegang di ruang sidang.

 

Mendorong Pemerintah Provinsi Kaltim untuk segera bertindak, Salehuddin menyerukan peningkatan rekruitmen tenaga kesehatan mental, khususnya di bidang kesehatan jiwa. Ia menekankan bahwa rumah sakit kabupaten dan kota harus dapat memfasilitasi perawatan jiwa, bukan hanya bergantung pada rumah sakit khusus.

Baca juga  Samsun : Kehadiran Megawati, Meberikan Semangat Untuk Warga Kaltim

 

“Saya ingin melihat lebih banyak tenaga kesehatan jiwa yang disiapkan atau direkrut. Rumah sakit kabupaten dan kota harus memiliki fasilitas perawatan jiwa yang memadai,” serunya dengan penuh semangat.

 

Dalam menyoroti positif, Salehuddin memuji keberhasilan Rumah Sakit Panglima Sebaya di Kabupaten Paser yang telah menyediakan ruang perawatan khusus untuk gangguan jiwa. Ia menilai pendekatan semacam itu sebagai langkah yang efektif, terutama mengingat prevalensi gangguan jiwa yang terus meningkat.

Baca juga  PDI Perjuangan Kaltim Melaju Bentuk Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

 

“Saya pikir proses kuratif itu tetap kita tingkatkan. Tapi alangkah bagusnya bagaimana proses preventif itu bisa kita jalankan karena pencegahan lebih utama, kemudian masalah kuratif dan rehabilitatif,” pungkas Salehuddin, membangkitkan semangat untuk lebih fokus pada upaya pencegahan dalam pelayanan kesehatan mental di Kaltim.

 

ADV/dprd/fr/126

Berita Lainnya