Portalborneo.or.id, Kutai Kartanegara – Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun intens melakukan kunjungan di daerah pemilihannya Kutai Kartanegara (Kukar).
Ditengah kesibukannya sebagai wakil rakyat, pihaknya kali ini sambangi warga petani di Desa Bukit Raya Kecamatan Tenggarong Seberang, Jumat (28/4/2023).
Kedatangan Samsun di Desa Bukit Raya sebetulnya bukan kali pertama melainkan rutin. Politkus PDI Perjuangan Kaltim ini mengaku telah banyak hal yang sudah dilakukan pihaknya demi pembangunan wilayah setempat dan pengembangan sektor pangan, sebagai basis pertumbuhan Ekonomi di desa Bukit Raya Kecamatan Tenggarong Sebrang.
“Kita dengan warga petani di Bukit Raya memang intens bukan hanya setahun dua tahun tetapi sudah lama. Banyak hal yang kami lakukan buat masyarakat bukit raya terutama kelompok tani,” kata Samsun.
Meski memang ada saja permasalahan yang kerap di alami kelompok tani desa bukit raya. Salah satunya adalah kurangnya irigasi dan memicu produktifitas pertanian tidak maksimal.
“Kalau persoalan pupuk/bibit, itu sudah coba kita bantu. Saat ini mereka juga membutuhkan alsintang, Insha Allah ini akan terealisasi pada Juli 2023 mendatang di anggaran murni,” kata Samsun.
Kurang lebih sekitar 7 tahun belakangan Samsun memberikan perhatian kepada masyarakat Desa Bukit Raya.
“Alhamdulilah tiap tahun kita anggarkan untuk petani di bukit raya,” katanya.
Bantuan yang kerap di realisasikan tersebut pun menjadi perhatian Harnoto, Kepala Desa Bukit Raya Tenggarong seberang. Secara pribadi, pihaknya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Muhammad Samsun.
“Saya secara pribadi sebagai pengemban amanah di desa bukit raya mengucapkan terima kasih kepada Pak Samsun yang mana sudah banyak memberikan kepada kami,” kata Harnoto.
Hal lain menjadi pembahasan saat kunjungan Samsun ialah, lahan Desa Bukit Raya yang berjumlah 500 Hektare ini yang aktif hanya sekitar 300 Hektare saja, dan sisanya 200 hektare tidak tergarap akibat banjir yang kerap menghantui.
Sebagian besar lahan Desa Bukit Raya yang tersebut merupakan area pertanian. Artinya dari sekitar 300 hektare, petani biasa panen padi sekitar 4 ton lebih.
Padahal jika sisa lahan 200 hektare yang saat ini tidak aktif digunakan karena persoalan banjir dapat diperjuangkan untuk normalisasi tanah, maka produktifitas pertanian pastinya akan meningkat.
“Hasil panen semua tergantung masing-masing etape padi. Namun syukur Alhamdulilah karena program pak Samsun sudah mendukung sekali,” kata Harnoto.
Sebelumnya, Samsun telah menjalankan program normalisasi parit di Desa Bukit Raya dengan bantuan Dinas Pertanian Provinsi Kaltim.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Frisca)