Tanggap Darurat dan Dukungan Negara Setelah Musibah Air India

Ahmedabad – Jatuhnya pesawat Air India model Dreamliner ke area kampus menimbulkan krisis berkepanjangan. Sebanyak 270 orang dinyatakan tewas dalam bencana ini, termasuk setidaknya 38 orang di permukiman padat di dekat lokasi insiden .

Pemerintah pusat langsung menetapkan tanggap darurat dan mendirikan posko krisis. Perdana Menteri Narendra Modi memantau langsung proses evakuasi dan memastikan dukungan terhadap keluarga korban . Tim medis dan penyelamat bekerja keras di lokasi, sementara para ahli forensik terus mendata dan mengidentifikasi korban .

Baca juga  Bawaslu Kaltim Gelar Diskusi Dengan Organisasi Mahasiswa, Pentingnya Peran Milenial

Selain itu, regulator penerbangan India—DGCA—mengeluarkan perintah inspeksi teknis menyeluruh terhadap seluruh armada Boeing 787‑8/9 yang tengah dioperasikan oleh Air India. Inspeksi mencakup sistem bahan bakar, flap, dan gear kontrol .

Black box telah berhasil diambil dari puing dan saat ini sedang dianalisis secara intensif. Hasil awal ini diharapkan memberikan penjelasan teknis mengapa pesawat gagal mempertahankan ketinggian setelah lepas landas .

Baca juga  Samsun Hadiri Bimtek dan Pembekalan Struktur Pengurus Partai PDI Perjuangan di Kukar

Proses identifikasi korban dilakukan di rumah sakit dengan dukungan 135 data gigi dan tes DNA. Keluarga korban menyatakan frustrasi terhadap lambannya proses, namun pemerintah menjamin kerja cepat tim forensik untuk mempercepat serah terima jenazah .

Berita Lainnya