Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/akupedia/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/akupedia/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/akupedia/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/akupedia/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39
Dinkes Samarinda Imbau Ibu dan Anak Rajin ke Posyandu

Dinkes Samarinda Imbau Ibu dan Anak Rajin ke Posyandu


Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/akupedia/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Portalborneo.or.id, Samarinda – Diketahui data e-PPGBM, adanya penurunan angka bayi balita stunting di Kota Samarinda dari tahun 2021 ke 2022. Dimana, dari jumlah 1403 anak balita atau 10,7 persen menjadi 1907 anak balita atau 9,8 persen. Namun, dari data SSGI, terjadi kenaikan angka bayi balita stunting. Di tahun 2021, sebesar 21,6 persen dan menjadi 25,3 persen di tahun 2022.

Baca juga  Polemik Penghapusan TPG dan TPP, Walikota Samarinda Terangkan

Ternyata, perbedaan tersebut menjadi perdebatan. Hal ini diakui oleh Sub Koordinator Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda, Rudy Agus Riyanto.

Rudy mengakui hasil tersebut memang menjadi perdebatan. Lantaran, e-PPGBM menghimpun data riil ibu dan balita ke posyandu. Sedangkan, SSGI tidak menghimpun secara keseluruhan. Walaupun begitu, Rudy meminta seluruh pihak untuk tidak menjadikan hal tersebut sebagai masalah.

Baca juga  Masa Kerja Pansus Kepemudaan Pembentukan Raperda, Diperpanjang Satu Bulan

“Prinsipnya gini, kita nggak bisa bandingkan hasil survei dengan data rill. Survei menjadi acuan, menjadi warning (peringatan) bagi puskesmas. Prinsipnya kita inginkan, data rill nama dan alamat, tangani,”kata Rudy.

Rudy mengimbau agar masyarakat Kota Samarinda, khususnya ibu dan balita, untuk rajin datang ke posyandu. Sehingga, apabila ada terindikasi berpotensi stunting, maka pihaknya sesegera mungkin melakukan intervensi.

Baca juga  Pemerintah Kota Samarinda Beri Fasilitas Mobil Dinas di Tiap Kelurahan

“Misalkan dia terindikasi kurang gizi, kita bisa cegah. Ada gangguan pertumbuhan, masih bisa kita cegah,”pungkasnya.

Dinkes Samarinda terus berupaya keras untuk mencegah terjadi angka kasus stunting terbaru. Seperti yang diinstruksikan Kementerian Kesehatan RI.

(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Tya*)

Berita Lainnya

© Copyright 2022 - 2023 Akupedia.id, All Rights Reserved