Portalborneo.or.id – TNI tengah memburu pelaku penyebar video hoaks Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Dalam video yang tersebar luas di media sosial, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dinarasikan mendukung salah satu bakal calon presiden pada Pemilu 2024, yakni Anies Baswedan.
Pihak TNI memastikan video tersebut adalah tidak benar alias bohong.
TNI pun membentuk tim khusus untuk mendalami kasus penyebaran hoaks tersebut.
“Betul membentuk tim khusus, kita punya Sat Siber. (Tim khusus) terdiri dari) Sintel TNI, Kababinkum, Puspom TNI, Puspen, Sat Siber,” tutur Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono, dikutip dari detik.com.
Penyebaran hoaks itu diduga punya niat khusus untuk menyerang dan mendiskreditkan TNI.
Dia menegaskan TNI menjunjung netralitas terkait penyelenggaraan Pemilu.
“Modus seperti ini bukan kali pertama, berulang, dengan niatan kuat untuk menyerang TNI sebagai institusi dan mendiskreditkan Laksamana TNI Yudo Margono, yang jelas-jelas menyampaikan netralitas TNI,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, TNI telah menyatakan video tersebut adalah rekayasa dan tidak benar.
“Berita viral yang dimuat MI (Menara Istana) berdurasi delapan menit dan dua detik dengan judul ‘di pimpin langsung panglima yudo Margono !! ribuan TNI resmi deklarasikan Anies presiden 2024’ adalah HOAX,” tulis Pusat Penerangan (Puspen) TNI melalui akun Instagram-nya, Rabu (17/5/2023).
“TNI menyatakan dengan pasti bahwa video tersebut adalah tidak benar atau HOAX,” lanjutnya.
Puspen TNI menyebutkan video hoaks tersebut mengedit video Panglima TNI dan kegiatan prajurit serta kegiatan olah raga Anies Baswedan seolah-olah dalam satu acara Partai NasDem.
Padahal, kegiatan olahraga tersebut dilakukan Anies di Kopasus saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Perlu diketahui bahwa kegiatan oleh raga Anies Baswedan di Kopasus pada tanggal 9 November 2019 ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Jadi bukan Anies Baswedan dengan anggota partai NasDdem di Jawa Barat seperti yang dinarasikan dalam video YouTube itu,” tulis Puspen TNI.
“Video kegiatan Laksamana TNI Yudo Margono, prajurit TNI AD dan prajurit TNI AL dari korps Marinir adalah video kegiatan di tempat lain dan tidak saat kegiatan Anies Rasyid Baswedan di Bandung,” sambungnya.
Puspen TNI juga menyebut video tersebut diedit sedemikian rupa sehingga seolah-olah prajurit TNI menyampaikan dukungannya kepada Anies. Kini video tersebut sedang diselidiki pihak TNI.
“Kreasi yang dilakukan oleh editor MI narasi durasi 2 menit dua belas detik yang seolah-olah disampaikan prajurit TNI dengan menggunakan masker adalah tidak benar dan juga bukan suara prajurit melainkan suara orang lain yang sengaja disiapkan editor. Video ini sedang dalam penyelidikan pihak TNI,” tulis Puspen TNI.
“Dari judul menyebutkan di pimpin langsung Panglima Yudo Margo dengan seragam loreng baret biru, emblem logo TNI AL. Seharusnya seragam Panglima TNI menggunakan loreng baret hitam, emblem Mabes TNI segi lima. Dan juga video tersebut adalah kegiatan Laksamana TNI Yuho Margono di dermaga JICT Tanjung Priok saat masih menjabat Kasal,” imbuhnya.
Puspen TNI juga menegaskan bahwa tidak ada Brigade 08 dalam tubuh TNI seperti yang ditunjukkan dalam video.
TNI pun meminta pemilik video tersebut untuk meminta maaf dan menghapus video hoaks tersebut.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Dzl)