DP3A Kukar Perkuat Perlindungan untuk Anak Korban Terorisme, Fokus pada Pemulihan Mental

Foto: Ilustrasi.

Akupedia.id, TENGGARONG – Dalam rangka memberikan perlindungan maksimal bagi anak-anak yang menjadi korban terorisme, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kutai Kartanegara (Kukar) semakin memperkuat upayanya melalui berbagai layanan pemulihan.

Kepala UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kukar, Faridah, menegaskan bahwa perlindungan ini merupakan prioritas utama dinas tersebut, mengingat dampak psikologis yang mendalam terhadap anak-anak yang terpapar terorisme.

Ia menjelaskan, kerja sama dengan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menjadi salah satu strategi utama dalam menangani anak-anak yang menjadi korban terorisme. Melalui kolaborasi ini, DP3A Kukar telah menangani kasus-kasus seperti anak-anak yang terlibat dalam kelompok Gafatar di Samboja, di mana mereka menjadi korban dari dampak ideologi ekstremisme.

Baca juga  Program Kukar Idaman Penyelamat Nelayan di Desa Jantur

“Di kelompok tersebut banyak terdapat anak-anak yang menjadi korban, dan kami berkomitmen untuk melindungi mereka,” ungkapnya.

Penanganan untuk anak-anak ini tidak hanya berfokus pada pemulihan fisik tetapi juga mental. DP3A Kukar menyediakan berbagai fasilitas layanan, termasuk konseling psikologis melalui UPT PPA dan Puspaga, yang membantu mereka pulih dari trauma akibat terorisme. Faridah menekankan pentingnya penanganan yang tepat agar anak-anak ini bisa kembali berfungsi dan beradaptasi dengan baik di lingkungan sosial.

Baca juga  DPMD Kukar Panggil Para Pendekar Idaman Untuk Lakukan Tes Tertulis

“Kami mengunjungi mereka secara langsung untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan yang diperlukan agar dapat pulih dan kembali berfungsi seperti anak-anak pada umumnya,” tambahnya

Ia berharap dengan dukungan intensif dari DP3A Kukar dan masyarakat, anak-anak korban terorisme dapat kembali menjalani kehidupan yang normal dan memiliki masa depan yang lebih baik.

Baca juga  Kolaborasi UPT P2TP2A untuk Kesehatan Mental

“Anak-anak adalah aset bangsa. Kita harus melindungi dan mendukung mereka agar tumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat,” pungkasnya.

Dengan penanganan yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan anak-anak korban terorisme dapat pulih sepenuhnya, mengatasi trauma mereka, dan membangun kehidupan yang lebih stabil dan penuh harapan di masa depan. (*)

Penulis : Dion

Berita Lainnya