Akupedia.id, Kutai Kartanegara – Di tengah tantangan sampah global, warga RT 4 Kelurahan Maluhu, Tenggarong, telah menetapkan standar baru dalam pengelolaan sampah dan keberlanjutan. Melalui langkah progresif dan kolaborasi yang kuat, mereka mendirikan Bank Sampah Al-Hidayah, sebuah inisiatif yang bukan hanya mengelola sampah, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bank Sampah Al-Hidayah adalah cermin nyata dari kekuatan kolaborasi dan inovasi lokal. Dengan membagi karung kepada warga, mereka mendorong pemisahan sampah organik dan non-organik.
Sampah organik diolah menjadi pupuk kompos yang berkualitas tinggi, memberdayakan petani lokal, sementara sampah non-organik diubah menjadi produk bernilai seperti tas ramah lingkungan dan bata eco yang diminati banyak orang.
“Bank Sampah Al-Hidayah adalah bukti bahwa keberlanjutan dapat dicapai melalui aksi lokal. Mereka adalah pionir dalam mengubah sampah menjadi sumber daya bernilai tinggi,” terang Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro.
Direktur Bank Sampah Al-Hidayah, Sugiarto, menyoroti pentingnya pendidikan lingkungan dan kerjasama lintas sektor.
“Kami tidak hanya menciptakan produk dari sampah, tapi juga kesadaran akan kebersihan lingkungan. Dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk memperluas dampak positif kami,” ucapnya.
Namun, tantangan masih ada. Sugiarto mengharapkan bantuan pemerintah dalam menyediakan fasilitas seperti alat transportasi untuk mengangkut sampah dari rumah ke Bank Sampah Al-Hidayah. Ia percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, model ini dapat direplikasi di seluruh negeri, mengubah sampah menjadi peluang ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan.
Bank Sampah Al-Hidayah, meskipun baru berusia delapan bulan, telah membuka jalan untuk masa depan yang bersih dan hijau. Mereka tidak hanya mengelola sampah; mereka menciptakan peluang dan inspirasi. Harapannya adalah agar cerita sukses mereka menjadi pendorong bagi masyarakat lain untuk mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan, membuktikan bahwa dengan semangat dan kerja keras, setiap komunitas dapat menjadi agen perubahan yang berarti dalam menjaga keberlanjutan planet kita.
ADV/DiskominfoKukar