Jakarta – Di tengah gemuruh dunia teknologi, pertarungan antara dua raksasa pencarian online ‘Perplexity dan Google’, baru-baru ini sedang memanas.
Munculnya startup kecerdasan buatan (AI) yang bernama Perplexity ini, diyakini akan menambah persaingan sengit dalam industri pencarian online.
Meskipun usianya baru satu tahun, Perplexity telah mengguncang jagat teknologi dengan cepat dan berhasil mencuri perhatian banyak pihak, seperti para CEO perusahaan teknologi ternama seperti Nvidia dan Shopify.
Bahkan, Mark Zuckerberg pun disebut-sebut sebagai salah satu pengguna setia Perplexity.
Startup ini dipimpin oleh seorang CEO muda penuh ambisius, benarma Aravind Srinivas.
Programmer India-Amerika tersebut telah mencatat prestasi luar biasa dengan berhasil mengumpulkan dana sebesar $74 juta pada pendanaan awalnya.
Menariknya, Perplexity bahkan dinilai bernilai lebih dari $500 juta. Tentu, ini menandakan keberhasilan CEO muda itu dalam waktu yang cukup singkat.
Setelah ditelurusi, rupanya keberhasilan Perplexity tidak lepas dari fokusnya pada keakuratan dan kebenaran informasi yang disajikan, yang menjadi keunggulan utamanya dibandingkan dengan pesaingnya, Google.
CEO Perplexity, Aravind Srinivas, menegaskan bahwa komitmen perusahaan terletak pada fakta dan akurasi informasi yang disediakan. Komitmen ini pun yang membuat Perplexity berbeda dengan teknologi raksasa lainnya.
Walau saat ini Perplexity belum sepenuhnya menggantikan Google, namun popularitas teknologi baru ini terus meningkat dengan lebih dari 1 juta pengguna harian.
Hebatnya, pertumbuhannya juga tumben dengan pesat. Maka tak heran, jika Perplexity hadir sebagai pesaing baru yang menjanjikan dan ditunggu-tunggu banyak orang, Perplexity bersiap menantang Google dalam ranah pencarian AI.
Sikap tajam Aravind Srinivas di media sosial pun menjadi sorotan, ia diyakini tidak akan ragu untuk menampakkan pendapatnya dan bergantung pada daftar investor terkemuka untuk mendukung visi Perplexity dalam mengubah dunia pencarian online.
Perplexity diharapkan memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri teknologi yang semakin kompetitif.
Dalam waktu dekat, akan terlihat bagaimana pertarungan sengit antara Perplexity dan Google.