Dirut Pertamina Minta Maaf atas Kasus Korupsi BBM, Bagikan Nomor Pribadi untuk Aduan

Sumber: CNN

Akupedia.idJakarta – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia terkait kasus korupsi impor bahan bakar minyak (BBM) yang melibatkan sejumlah pejabat perusahaan. Dalam konferensi pers, Simon menegaskan komitmen Pertamina untuk membenahi diri dan meningkatkan transparansi dalam tata kelola perusahaan.

 

Sebagai langkah konkret, Simon membagikan nomor pribadi 0814-1708-1945 yang dapat digunakan masyarakat untuk melaporkan praktik penyelewengan BBM. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi publik dalam pengawasan distribusi BBM dan mencegah terulangnya kasus serupa di masa mendatang.

Baca juga  Eks Kapolres Ngada Tak Hanya Cabuli, tapi Juga Sebarkan Video P*rno Anak ke Dark Web

 

Selain itu, Pertamina tetap melanjutkan impor BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, meskipun tengah menghadapi kasus korupsi. Simon menekankan bahwa perusahaan akan mengevaluasi proses impor guna memastikan tidak ada lagi celah untuk penyelewengan.

Untuk menjamin kualitas BBM yang beredar, Pertamina mempersilakan pihak independen melakukan uji kualitas. Hal ini bertujuan memastikan bahwa BBM yang didistribusikan sesuai dengan spesifikasi dan standar yang ditetapkan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kualitas produk yang mereka gunakan.

 

Baca juga  Penyebab dan Implikasi Tabrakan Antara Pesawat American Airlines dan Helikopter Black Hawk

Sebagai langkah penanganan internal, Pertamina menunjuk Mars Elga Legowo Putra sebagai pelaksana tugas harian (PTH) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, menggantikan pejabat sebelumnya yang terlibat dalam kasus korupsi. Penunjukan ini diharapkan dapat menjaga kelancaran operasional perusahaan dan memastikan distribusi BBM tetap berjalan dengan baik.

 

Kejaksaan Agung juga meminta masyarakat untuk tidak cemas, menegaskan bahwa BBM yang saat ini beredar aman untuk digunakan. Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran publik terkait dampak kasus korupsi terhadap kualitas dan ketersediaan BBM di pasaran.

Berita Lainnya