Jakarta – Festival konser kelas nasional dengan artis-artis papan atas Tanah Air datang ke Kutai Kartenegara (Kukar) di era kepemimpinan Edi Damansyah-Rendi Solihin, turut menjadi sorotan pada debat publik kedua Pilkada Kukar 2024, Selasa (19/11/2024).
Perihal konser ini muncul ketika pasangan calon nomor urut 1, Edi Damansyah-Rendi Solihin, diberikan kesempatan untuk bertanya ke pasangan calon nomor urut 3, Dendi Suryadi-Alif Turiadi.
Pertanyaan itu dilontarkan Rendi Solihin, mengingat rivalnya tersebut kerap melontarkan komentar miring terkait dengan program Kukar Kaya Festival yang dijalankan Edi-Rendi.
“Saya ingin bertanya singkat saja,” ucap Rendi mengawali.
“Di banyak kesempatan paslon nomor 3 sering mengungkapkan bahwa pemerintahan sering melakukan pemborosan anggaran. Katanya hambur-hambur mesin dan bikin konser-konser.”
“Ini biar semua anak muda mendengar, anak muda Kutai Kartanegara termasuk nelayan mendengar apabila Anda terpilih, apakah konser-konser itu tidak ada lagi dan apakah tidak ada lagi bantuan mesin untuk nelayan kita?” tanya Rendi dengan tegas.
Paslon nomor urut 3 lantas mengungkapkan pihaknya bukan tidak setuju dengan banyaknya konser yang digelar pemerintah.
“Bukan berarti kami tidak setuju dengan kegiatan itu tapi kegiatan itu sangat-sangat membebani APBD kita. Kenapa saya katakan begitu? Kalau kita mendatangkan konser-konser dari luar itu yang untung adalah konser-konsernya dari luar negeri. Kami berharap bahwasanya kearifan lokal dipercayakan di situ,” ucap Alif Turiadi.
“Kemudian bantuan-bantuan untuk pertanian. Bantuan-bantuan pertanian itu sangat banyak sekali tidak tepat sasaran. Bantuan itu hanya sampai kepada orang-orang dalamnya dari pemerintah kabupaten. Kami berharap, nanti kalau jadi kami akan memberikan bantuan kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kukar,” sambung Alif.
Rendi pun berterima kasih atas jawaban yang diungkapkan paslon nomor urut 3.
“Terima kasih, berarti sudah jelas ya teman-teman anak muda Kutai Kartanegara, bahwa apabila kami terpilih kembali, Insya Allah akan tetap ada konser-konser gratis. Satu kecamatan satu event bertaraf nasional, yang di mana kami inginkan multiplayer efek untuk menjadi semangat seniman-seniman lokal, untuk ditonton ribuan penonton.”
“Yang selanjutnya yaitu terkait dengan program bantuan bahwa yang perlu diketahui bahwa program bantuan khususnya nelayan dan pertanian di kabupaten Kutai Kartanegara itu terdaftar dalam grup.”
“Ada satu aplikasi yang di mana apabila dia terdaftar Insya Allah yang pasti akan mendapat bantuan. Apabila kami terpilih kembali, yang kemarinnya 25.000 jumlah bantuan tersebut akan menjadi 100.000 orang menerima manfaat pertanian dalam arti luas, termasuk di dalamnya adalah persawahan, perkebunan, peternakan, dan perikanan untuk seluruh petani dan nelayan,” tegas Rendi.
Lebih lanjut, konser yang digelar di era Edi-Rendi selalu melibatkan seniman-seniman lokal, bahkan penampil-penampil asal Kukar selalu mendapatkan tempat khusus disetiap festival.
Selain itu, kesenian daerah, seperti tarian khas Dayak dan Kutai, selalu menjadi pertunjukan pembuka di setiap event festival.
Tak hanya itu, konser-konser yang digelar juga berdampak positif pada perekonomian masyarakat setempat.
Pasalnya, Pemkab Kukar selalu memberikan tempat untuk pelaku UMKM menjual produk usahanya.