Akupedia.id, Kutai Kartanegara — Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) H. Rendi Solihin memberikan apresiasi tinggi terhadap inovasi yang dilakukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Batuah di Kecamatan Loa Janan. Unit usaha peternakan ayam petelur yang baru saja diresmikan langsung menunjukkan hasil nyata dengan panen perdana di hari yang sama.
Dalam kunjungan kerjanya pada Rabu (15/10/2025), Rendi mengungkapkan kekagumannya terhadap langkah cepat dan strategis yang diambil BUMDes Batuah dalam mengembangkan potensi ekonomi desa.
“Hari ini luar biasa, baru saja kita resmikan BUMDes Batuah yang mengelola ayam petelur, dan langsung panen di hari yang sama. Ini bukti semangat dan kerja nyata masyarakat desa,” ujarnya.
Rendi menjelaskan, agenda di Desa Batuah mencakup dua kegiatan utama, yaitu peninjauan unit usaha peternakan ayam petelur dan peresmian program CSR Desa BRilian dari Bank BRI senilai Rp300 juta. Menurutnya, sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat desa seperti ini menjadi fondasi penting dalam memperkuat ekonomi berbasis lokal.
“BUMDes Batuah membuktikan bahwa desa mampu mandiri dan berdaya saing. Dengan inovasi dan kerja sama, potensi desa bisa dikelola secara produktif, bahkan menghasilkan nilai ekonomi yang signifikan,” tambahnya.
Sementara itu, Rusli, selaku pengurus BUMDes Batuah Prima Mandiri, menjelaskan bahwa lembaga ini sebenarnya sudah berdiri sejak sebelum tahun 2020. Namun, kepengurusan baru yang lebih aktif dan terarah mulai berjalan sejak 2024. Fokus utama mereka adalah memperkuat ekonomi masyarakat melalui berbagai unit usaha strategis, termasuk sektor peternakan ayam.
“Untuk peternakan ayam petelur sendiri sudah berjalan sekitar empat bulan sebelum diresmikan Pak Wakil Bupati. Kalau tidak salah, kami mulai beroperasi sejak Juni lalu,” ujar Rusli.
Ia menjelaskan, pengelolaan peternakan dilakukan melalui sistem kemitraan antara BUMDes dan pengusaha lokal. Saat ini kapasitas kandang mencapai 2.000 ekor ayam, dengan target produksi sekitar 1.800 butir telur atau setara 60 rak per hari.
“Kami mencoba membuktikan bahwa BUMDes bisa menjadi penggerak ekonomi. Kalau usaha ini berhasil, kami ingin memperluas kemitraan agar lebih banyak pihak bisa terlibat,” tambahnya.
Produksi telur pun kini menunjukkan hasil menggembirakan, dengan peningkatan yang konsisten dari waktu ke waktu. “Alhamdulillah, sekarang produksi sudah mencapai sekitar 20 rak per hari,” ungkap Rusli.
Selain ayam petelur, BUMDes Batuah juga mengembangkan usaha ayam pedaging dengan populasi mencapai 5.000 ekor. Salah satu pengurus, Aristan, menuturkan bahwa usaha ayam pedaging sudah berjalan selama tiga periode panen.
“Untuk ayam pedaging, kami bekerja sama dengan Koperasi Merah Putih. BUMDes berperan sebagai penyedia produksi, sementara koperasi membantu dalam hal distribusi dan pemasaran,” jelas Aristan.
Rendi Solihin menegaskan bahwa inisiatif seperti yang dilakukan BUMDes Batuah perlu menjadi contoh bagi desa lain di Kukar. Menurutnya, semangat kolaborasi dan kemandirian desa inilah yang akan menjadi pilar utama dalam membangun ekonomi rakyat.
“BUMDes Batuah membuktikan bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan kemitraan, desa mampu bertransformasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kukar,” tutupnya. (Adv/Arf