ABK Tug Boat yang Tenggelam di Sungai Belayan Ditemukan Tak Bernyawa

Akupedia.id, KUTAI KARTANEGARA — Pencarian dua hari terhadap seorang Anak Buah Kapal (ABK) Tug Boat Karya Mahakam yang hilang di Sungai Belayan, Desa Long Beleh Modang, Kecamatan Kembang Janggut, berakhir duka. Korban, Safri Ramadani (33), ditemukan Tim SAR Gabungan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (6/8) pagi.

Peristiwa tragis itu terjadi pada Senin (4/8) sekitar pukul 17.30 WITA. Saat itu, Safri bersama seorang rekannya memutuskan berenang menyeberangi sungai sambil menunggu air pasang. Namun, di tengah arus yang deras, Safri tiba-tiba hilang dari pandangan. Rekan korban sempat berusaha menolong, tetapi gagal, dan Safri tak kunjung muncul ke permukaan.

Baca juga  ASN Kukar Wajib Nyanyikan Lagu Indonesia Raya

Upaya pencarian dimulai segera setelah laporan diterima. Selama dua hari, tim gabungan menyusuri aliran sungai, menghadapi tantangan arus deras serta medan pencarian yang luas. Hingga akhirnya, pada Rabu pukul 07.05 WITA, korban ditemukan sekitar 27 kilometer dari lokasi awal tenggelam.

“Korban langsung dievakuasi ke Puskesmas Pembantu Desa Muai untuk penanganan lebih lanjut,” ujar Komandan Tim SAR dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Balikpapan, Riqi Efendi. Ia menyebut cuaca cerah pada hari kedua pencarian menjadi faktor yang membantu kelancaran operasi.

Baca juga  Samboja Barat Dorong Promosi Wisata Melalui Patin Wisambar

Operasi ini melibatkan banyak unsur, di antaranya tim SAR Balikpapan, TNI, Polri, BPBD, instansi pemerintah setempat, pihak perusahaan, relawan, dan masyarakat sekitar. Peralatan yang digunakan cukup lengkap, mulai dari perahu karet, perahu ketinting, perlengkapan selam, drone thermal, hingga perangkat komunikasi dan medis.

Riqi menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. “Terima kasih atas kerja sama dan bantuan semua pihak. Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kekuatan,” ucapnya.

Baca juga  Pokdarwis Desa Pela Minta Segera Disahkan Perda Kawasan Konversasi Pesut Mahakam

Dengan ditemukannya korban, operasi SAR resmi ditutup, dan seluruh personel yang terlibat kembali ke satuan masing-masing dalam status siaga.

Berita Lainnya