Akupedia.id, TENGGARONG – Di tengah kesibukan Kecamatan Tenggarong, secercah harapan baru muncul bagi keluarga-keluarga yang berisiko stunting.
Sebanyak 75 paket alat memasak siap didistribusikan ke tiga kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai bagian dari inisiatif Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dalam mengatasi masalah stunting.
Program ini ditujukan untuk wilayah-wilayah dengan angka stunting tertinggi, yakni Kecamatan Tenggarong Seberang, Tenggarong, dan Loa Janan.
Dalam acara yang berlangsung di Gedung BPU Tenggarong pada Selasa, 17 September 2024, Bupati Kukar Edi Damansyah secara simbolis menyerahkan paket alat memasak kepada penerima manfaat. Setiap kecamatan akan mendapatkan 25 paket, yang diharapkan bisa menjadi langkah awal bagi perubahan positif di setiap keluarga.
Namun, alat memasak ini bukan hanya sekadar alat dapur, tetapi juga simbol dari usaha besar untuk meningkatkan ekonomi keluarga dan memperbaiki kesehatan anak-anak.
Di balik panci dan wajan yang dibagikan, terdapat misi penting: mengurangi angka stunting melalui pemberdayaan ekonomi keluarga. DP3A Kukar meyakini bahwa peningkatan ekonomi rumah tangga dapat berdampak langsung pada perbaikan kualitas gizi anak-anak.
Plt Kepala DP3A Kukar, Hero Suprayitno, dengan optimis menjelaskan bahwa alat-alat memasak ini tidak hanya ditujukan untuk menciptakan hidangan lezat, tetapi juga membantu ibu-ibu di tiga kecamatan tersebut memulai usaha kecil yang mampu mendukung kebutuhan ekonomi keluarga.
“Kami berharap melalui alat-alat ini, para ibu dapat membuka usaha kecil yang menambah penghasilan mereka, sehingga dapat menyediakan makanan yang lebih bergizi bagi anak-anaknya. Stunting bukan hanya soal gizi, tetapi juga kesempatan ekonomi,” ujarnya.
DP3A Kukar berkomitmen untuk terus memantau perkembangan program ini. Bantuan alat memasak hanyalah langkah awal; ke depan, penerima manfaat akan mendapatkan pendampingan dan pelatihan keterampilan memasak serta pengelolaan usaha.
“Kami tidak hanya memberikan alat, tetapi juga akan memberikan pelatihan agar bantuan ini benar-benar bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas hidup,” tambah Hero Suprayitno.
Program ini membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil—dapur yang biasa digunakan untuk aktivitas sehari-hari kini bisa menjadi pusat perubahan besar bagi keluarga dan masyarakat.
Stunting mungkin masih menjadi tantangan di Kukar, tetapi dengan alat-alat memasak sederhana ini, sebuah harapan baru sedang dibangun, satu langkah demi satu langkah, dari dapur ke dapur.
Penulis : Reihan Noor