Warga Bekasi Mengeluh Tak Dapat Air Bersih, Tagihan PDAM Tetap Jalan

Warga Perumahan Bumi Kahuripan Indah (BKI), Kabupaten Bekasi, kembali melayangkan protes terkait pelayanan air bersih dari PDAM Tirta Bhagasasi. Meski pasokan air sering mati total sejak Maret lalu, tagihan bulanan terus berjalan tanpa adanya pengurangan atau kompensasi yang jelas.

Keluhan ini disuarakan secara kolektif oleh warga melalui forum RT dan media sosial. Menurut sejumlah warga, air PDAM hanya mengalir seminggu sekali, bahkan ada yang tidak mendapat pasokan sama sekali selama lebih dari lima hari berturut-turut. “Air mati, tapi tagihan tetap datang. Kami merasa sangat dirugikan,” ungkap Rio Harmonis, salah satu warga.

Baca juga  Muncul Jejak Alat Pancing dan Jaket, Pencarian Pemancing di Tenggarong Terfokus

Kondisi ini memaksa warga untuk mencari alternatif lain, seperti membeli air isi ulang atau mengangkut air dari daerah sekitar. Pengeluaran rumah tangga pun meningkat tajam karena harus menanggung biaya tambahan untuk kebutuhan dasar seperti mandi, mencuci, dan memasak.

Sementara itu, pihak PDAM Tirta Bhagasasi belum memberikan penjelasan rinci soal kebijakan tagihan di tengah gangguan layanan. Perusahaan hanya menyampaikan bahwa gangguan distribusi disebabkan oleh perbaikan jaringan dan keterbatasan suplai dari mitra swasta, PT CPU. Namun, warga menilai alasan tersebut tidak transparan dan tidak diiringi langkah cepat untuk pemulihan.

Baca juga  Kaesang Pangarep Tegaskan Tidak Terlibat dalam Struktur Danantara

Masyarakat kini menuntut PDAM memberikan kejelasan atas hak mereka sebagai pelanggan, termasuk kompensasi tagihan dan rencana solusi jangka panjang. Mereka berharap keluhan ini tidak sekadar didengar, tetapi juga ditindaklanjuti dengan perbaikan layanan air bersih secara nyata.

 

Sumber: Liputan 6

Penulis: FebriaDV

Berita Lainnya