Festival Nutuk Beham Sorot Budaya Adat yang Meriah

Foto: Festival Nutuk Beham 2024 Kedang Ipil.

Akupedia.id, TENGGARONG – Warga Desa Kedang Ipil di Kecamatan Kota Bangun Darat tetap setia melestarikan tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang mereka, yaitu Nutuk Beham.

Semenjak tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah mengangkat tradisi khas Desa Kedang Ipil ini menjadi sebuah acara tahunan.

Pada tahun 2024, Festival Budaya Kutai Adat Lawas Nutuk Beham diselenggarakan selama tiga hari, mulai dari 17 hingga 19 Mei.

Nutuk Beham adalah sebuah ritual adat yang telah dilakukan secara turun-temurun oleh warga Desa Kedang Ipil. Awalnya, Nutuk Beham hanya dilakukan oleh warga desa secara mandiri.

Baca juga  Segarnya Kelapa Muda di Pantai Love, Permata Tersembunyi Muara Badak

Ritual Nutuk Beham bertujuan untuk memisahkan padi dari kulitnya, yang dikenal sebagai gabah. Sejak lama, tradisi ini menjadi bagian penting dari budaya tahunan warga Desa Kedang Ipil.

Padi yang digunakan bukanlah padi sawah, melainkan padi gunung. Selain itu, ketan juga turut ditumbuk dalam ritual ini untuk memisahkan kulitnya. Ritual ini dilaksanakan dengan harapan memperoleh keberkahan dan hasil panen yang lebih baik di tahun berikutnya.

Baca juga  Pesona Tersembunyi Danau Tapal Kuda

Selama tiga hari festival, berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari menyangrai padi, Nutuk Beham (Ngangkal), menampi beham, membuat bongkal beham, hingga ritual sakral Nutuk Beham. Kegiatan lainnya termasuk makan beseprah, pertunjukan seni, dan pawai budaya tradisional.

“Tujuan dari Nutuk Beham ini adalah untuk mengungkapkan rasa syukur atas panen yang melimpah, serta untuk mempererat hubungan masyarakat adat. Semua kegiatan dilakukan secara bersama-sama, baik dalam hal biaya maupun pelaksanaan,” ujar Kepala Desa Kedang Ipil, Kuspawansyah.

Baca juga  Menikmati Keindahan Mini Raja Ampat Wisata Tenggarong yang Memikat

Ia berharap tradisi Nutuk Beham dapat dilestarikan dan didukung oleh berbagai pihak. Jika festival ini semakin dikenal luas, desa Kedang Ipil bisa menjadi tujuan wisata, yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian desa melalui penjualan makanan khas dan produk lokal lainnya.

“Karena tujuannya adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui potensi-potensi ekonomi yang ada di desa ini. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dispar Kukar mengenai hal ini,” tambah Kuspawansyah.

Penulis : Reihan Noor

Berita Lainnya