Akupedia.id, Jakarta – Pernyataan Nusron Wahid terkait fenomena “kabur dulu” kembali menjadi sorotan publik. Politisi Partai Golkar ini menegaskan bahwa sikap seseorang yang memilih untuk meninggalkan negaranya sebelum menghadapi konsekuensi atas perbuatannya mencerminkan kurangnya rasa cinta tanah air.

Dalam pernyataannya, Nusron menyinggung individu yang memilih untuk melarikan diri ke luar negeri ketika menghadapi masalah hukum atau tekanan politik. Ia menilai bahwa seharusnya setiap warga negara, terutama tokoh publik, memiliki tanggung jawab moral untuk tetap bertahan dan menghadapi konsekuensi atas tindakan mereka.

Fenomena kaburnya sejumlah tokoh dari Indonesia saat tersandung kasus bukanlah hal baru. Sejumlah nama pernah dikaitkan dengan upaya menghindari proses hukum dengan bepergian ke luar negeri. Hal ini memunculkan perdebatan tentang bagaimana sistem hukum Indonesia menindaklanjuti kasus-kasus tersebut, serta upaya pemerintah dalam menegakkan keadilan.

Nusron Wahid juga mengajak masyarakat untuk lebih mencintai Indonesia dengan tidak hanya menikmati hak-hak yang diberikan negara, tetapi juga menjalankan kewajibannya, termasuk mematuhi hukum dan bertanggung jawab atas perbuatan sendiri. Ia berharap agar fenomena “kabur dulu” tidak lagi terjadi dan individu yang menghadapi permasalahan tetap menghormati proses hukum di tanah air.

Pernyataan Nusron memicu berbagai tanggapan, baik yang mendukung maupun mengkritik. Ada yang sependapat bahwa rasa nasionalisme seharusnya diwujudkan dengan keberanian menghadapi konsekuensi, tetapi ada pula yang menilai bahwa faktor ketidakpercayaan terhadap sistem hukum juga bisa menjadi alasan seseorang memilih untuk pergi ke luar negeri.

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-7782919/nusron-wahid-respons-kaburajadulu-itu-menandakan-kurang-cinta-tanah-air
Penulis: FebriaDV