akupedia.id, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berupaya menghadirkan pembangunan yang merata antarwilayah desa, dengan menempatkan infrastruktur dasar sebagai prioritas utama dalam mewujudkan desa mandiri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menekankan pentingnya fasilitas fisik sebagai landasan dari setiap pencapaian pembangunan desa. Ia menyatakan bahwa infrastruktur menjadi salah satu indikator utama dalam menilai tingkat kemandirian desa.
“Tanpa jalan yang baik, pasar yang aktif, dan sarana publik lainnya, desa tidak akan bisa berkembang secara optimal, meskipun potensi sumber daya manusianya besar,” kata Arianto pada Selasa (06/05).
Ia juga menjelaskan bahwa layanan keuangan, aktivitas ekonomi, dan kelembagaan lokal masuk dalam komponen penilaian desa mandiri. Namun, tanpa penopang berupa infrastruktur, aspek-aspek tersebut tidak dapat berjalan optimal.
Sebagai contoh, Arianto menggarisbawahi pentingnya akses jalan yang baik untuk mendukung aktivitas ekonomi desa. Jalur penghubung yang lancar dapat mempercepat distribusi hasil produksi ke pusat-pusat perdagangan, sehingga membuka lebih banyak peluang ekonomi bagi warga desa.
Ia mengungkapkan bahwa terdapat kesenjangan antara desa yang berada di dekat kawasan perkotaan dengan desa-desa yang letaknya terpencil. Wilayah yang lebih dekat ke kota umumnya lebih cepat menikmati pembangunan infrastruktur.
“Sebaliknya, desa-desa di wilayah terpencil masih tertinggal akibat keterbatasan akses, yang membuat pelayanan publik dan pembangunan ekonomi berjalan lebih lambat dibanding desa lainnya,” tandasnya.
Untuk menjawab ketimpangan tersebut, Pemkab Kukar terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dasar, termasuk akses jalan antardesa, agar manfaat pembangunan bisa dirasakan secara menyeluruh.
“Langkah ini sangat penting agar kebijakan pembangunan benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat desa,” tutupnya. (Adv)