akupedia.id, TENGGARONG – Di balik persiapan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menghadapi Lomba Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tingkat Provinsi Kalimantan Timur, tersimpan misi sosial yang lebih besar dari sekadar kompetisi. Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) mendorong BBGRM sebagai ruang strategis untuk mempererat kolaborasi antarwarga di tingkat desa dan kecamatan.
Tim dari DPMD Kukar kini aktif melakukan kunjungan ke berbagai kecamatan yang menunjukkan geliat partisipasi masyarakat dalam kegiatan gotong royong. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat DPMD Kukar, Asmi Riyandi Elvandar, menyatakan bahwa nilai swadaya warga menjadi tolok ukur utama dalam proses seleksi.
“Penilaian kami fokus pada aspek swadaya dan keterlibatan masyarakat dalam aktivitas gotong royong. Ini jadi kunci utama dalam lomba BBGRM,” ujar Asmi.
Namun, lebih dari sekadar persiapan kompetisi, penilaian ini juga menjadi bagian dari upaya menjaga nilai-nilai sosial yang mengakar di masyarakat pedesaan. Menurut Asmi, kegiatan BBGRM harus dimaknai sebagai gerakan membangun kesadaran bersama dalam mewujudkan pembangunan yang partisipatif.
Dalam proses evaluasi, tim DPMD tidak hanya mencatat keberhasilan program, tetapi juga menyoroti semangat gotong royong yang tercermin dari keterlibatan berbagai elemen masyarakat—mulai dari tokoh adat, ibu-ibu PKK, hingga karang taruna.
Hasil dari penilaian ini akan diumumkan saat pencanangan BBGRM tingkat kabupaten yang akan digelar di Kecamatan Kota Bangun. Momen ini sekaligus menjadi bentuk penghargaan kepada kecamatan yang dinilai mampu menjaga dan merawat semangat kolektif.
“Kecamatan yang lolos seleksi dan menunjukkan kekompakan masyarakatnya akan kami kirim sebagai perwakilan Kukar ke tingkat provinsi. Harapannya, mereka bisa tampil maksimal dan membawa nama baik daerah,” tegas Asmi. (Adv)