Akupedia.id, Kutai Kartanegara – Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), merayakan hari jadinya yang ke-14 pada Jumat (12/9/2025) dengan suasana khidmat dan penuh makna. Kepala Desa (Kades) Sumber Sari, Sutarno, memanfaatkan momen tersebut untuk memberikan sambutan sekaligus refleksi perjalanan desa sejak resmi menjadi desa definitif pada 12 September 2011.
“Hari ini tepat desa kami berusia 14 tahun sejak menjadi desa definitif dari status desa persiapan. Kami sangat bersyukur atas perjalanan yang telah dilalui,” ujar Sutarno di hadapan warga, tokoh masyarakat, dan tamu undangan, termasuk Bupati Kukar.
Dalam kesempatan itu, Sutarno memberikan penghargaan khusus kepada para penggagas pemekaran desa, seperti Tugiran dan Mbah Kardi, yang turut hadir. Ia menyebut kehadiran mereka sebagai bagian penting dari sejarah Desa Sumber Sari.
“Kami berterima kasih kepada para penggagas pemekaran desa ini, yang hari ini juga hadir. Beliau-beliau inilah sejarah desa kita,” kata Sutarno.
Meski banyak pencapaian telah diraih dalam 14 tahun terakhir, Kades Sutarno menegaskan masih terdapat sejumlah pekerjaan rumah, khususnya di bidang infrastruktur. Ia menyoroti kebutuhan mendesak akan akses jalan penghubung antar desa serta jalan lingkar desa yang hingga kini belum terselesaikan.
“Mungkin hal yang paling mendasar adalah jalan penghubung antar desa, antara Sumber Sari dan Loh Sumber. Juga jalan lingkar desa yang masih belum rampung,” jelasnya.
Sutarno berharap kehadiran Bupati Kukar dalam peringatan hari jadi ini menjadi momentum untuk mempercepat realisasi pembangunan yang tertunda. Ia menyampaikan harapan agar aspirasi warga terkait infrastruktur dapat segera diwujudkan demi kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran Bapak Bupati, harapan warga Desa Sumber Sari bisa segera terwujud. Itu harapan kita semua,” pungkasnya.
Acara HUT ke-14 Desa Sumber Sari berlangsung meriah, diwarnai kehadiran berbagai elemen masyarakat, tokoh adat, serta pejabat daerah. Peringatan ini menjadi momen penting untuk menegaskan komitmen pemerintah desa terhadap pembangunan yang berkelanjutan, sekaligus mempererat hubungan antara warga dan pemerintah. (Adv/Arf)