Akupedia.id, Tenggarong – Program pembangunan infrastruktur tahun 2025 di Desa Kahala akan difokuskan pada perbaikan dua ruas jalan utama. Jalan penghubung antardesa dan akses menuju Desa Tuana Tuha dinilai sangat penting bagi mobilitas dan pertumbuhan ekonomi warga setempat. Kepala Desa Kahala, Mahlan, menyebut kondisi jalan tersebut cukup memprihatinkan.
Menurut Mahlan, “Jalan poros yang menghubungkan ke desa tetangga sangat penting bagi mobilitas dan kegiatan ekonomi masyarakat.” Ia menegaskan bahwa kerusakan jalan telah menghambat aktivitas harian, termasuk distribusi hasil pertanian dan kebutuhan pokok. Infrastruktur yang tidak memadai menjadi kendala nyata di lapangan.
Usulan perbaikan, kata Mahlan, telah diajukan melalui forum Musrenbang ke tingkat kabupaten. Namun hingga kini, belum ada kejelasan soal alokasi anggaran yang akan diberikan pemerintah daerah. “Usulan sudah kami sampaikan ke pemerintah daerah. Tapi untuk realisasi anggarannya masih belum ada kejelasan,” ujarnya.
Penundaan pelaksanaan proyek infrastruktur ini, menurut Mahlan, disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. Ia menjelaskan bahwa banyak program pembangunan di desa saat ini harus tertunda karena keterbatasan anggaran. “Ada efisiensi anggaran dari pusat, jadi belum diketahui pasti berapa dana yang akan dialokasikan,” tambahnya.
Meski belum mendapatkan kepastian dana, Pemdes Kahala tetap berkomitmen memperjuangkan perbaikan jalan ini. Mahlan menegaskan bahwa proyek tersebut menyangkut kepentingan warga secara langsung. “Infrastruktur jalan adalah kunci utama dalam memperlancar aktivitas ekonomi dan sosial,” tegas Mahlan.
Selain mendorong pemerintah daerah, Pemdes juga mengajak warga untuk aktif menyuarakan aspirasi dalam forum-forum musyawarah desa. Dukungan masyarakat disebut menjadi dorongan penting agar usulan tidak diabaikan. “Kami butuh dukungan semua pihak agar perjuangan ini tidak sia-sia,” kata Mahlan.
Dengan adanya perbaikan jalan, Desa Kahala berharap pertumbuhan ekonomi bisa meningkat. Jalan yang layak diyakini akan membuka akses bagi distribusi barang, jasa, dan memperkuat konektivitas antarwilayah. Pemdes optimistis, percepatan pembangunan akan berdampak langsung pada kesejahteraan warga.
(Adv/DiskominfoKukar)
Penulis : Arnelya NL
