P2TP2A Kukar! Layanan Gratis yang Menyelamatkan Nyawa

Foto: Kepala UPT P2TP2A, Farida.

Akupedia.id, TENGGARONG – Di tengah maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Unit Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berperan sebagai benteng terakhir bagi para korban. Dengan layanan yang sepenuhnya gratis, P2TP2A Kukar bukan hanya tempat pelaporan, tetapi juga penyelamat hidup bagi mereka yang membutuhkan perlindungan segera.

Menurut Farida, Kepala UPT P2TP2A Kukar, layanan gratis ini tidak akan mungkin terwujud tanpa dukungan anggaran dari pemerintah. Namun, baginya, yang terpenting bukan soal gratis atau tidaknya layanan, melainkan seberapa cepat dan efektif penanganan dilakukan.

Baca juga  Ribuan Warga Meriahkan Pawai Takbir Iduladha 1446 H di Tenggarong

“Setiap menit yang hilang bisa berarti ancaman bagi nyawa korban. Oleh karena itu, kami tidak hanya berfokus pada memberikan bantuan, tapi juga menyelamatkan hidup,” ujar Farida dengan tegas.

Untuk semakin memperkuat peran ini, P2TP2A Kukar sedang menambah 11 layanan baru berdasarkan Perpres No. 55 Tahun 2024, yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan dan kualitas penanganan kasus. Layanan-layanan baru ini diharapkan mampu menjawab tantangan di lapangan, seperti akses korban dari wilayah terpencil yang sering kali terhambat oleh faktor geografis dan komunikasi.

Baca juga  Edi Damansyah Beri Honor dan Plang RT di Desa Genting Tanah

“Dalam banyak kasus, waktu adalah segalanya. Ketika korban mengalami kekerasan, mereka butuh pertolongan segera, bukan hanya empati,” kata Farida.

Lebih dari itu, P2TP2A Kukar juga menonjolkan kualitas tim profesionalnya yang terdiri dari psikolog, konselor hukum, dan mediator berlisensi. Mereka bekerja di bawah tekanan waktu, memastikan bahwa setiap laporan direspon secepat mungkin dengan pendekatan yang komprehensif dan terstruktur.

Namun, yang membedakan P2TP2A Kukar adalah pendekatannya yang menyeluruh. Farida menekankan bahwa penanganan kekerasan tidak hanya berhenti pada korban, tetapi juga melibatkan pemulihan psikologis dan sosial jangka panjang.

Baca juga  PUG dan PPRG untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan di Loa Kulu

“Kami tidak ingin korban hanya sembuh secara fisik, tetapi juga secara emosional dan mental, sehingga mereka bisa kembali menjalani hidup tanpa bayang-bayang trauma,” jelasnya.

Dengan visi yang besar dan langkah nyata yang terus berkembang, UPT P2TP2A Kukar telah menjadi lebih dari sekadar layanan perlindungan. Bagi banyak korban, mereka adalah penjaga harapan terakhir yang siap datang kapan pun dibutuhkan.

Penulis : Reihan Noor

Berita Lainnya