Akupedia.id, Tenggarong – Setelah sempat menjadi sorotan publik dan ramai diperbincangkan mahasiswa di media sosial, pencairan Beasiswa Kukar Idaman Terbaik Tahap Kedua akhirnya mendapat kepastian. Keterlambatan yang sebelumnya menimbulkan kekecewaan para penerima kini mulai menemukan jalan keluar menyusul konfirmasi langsung dari pemerintah daerah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Kartanegara, Sunggono, memastikan bahwa proses pencairan beasiswa akan dimulai pekan depan. Ia menyebutkan, instruksi percepatan sudah diberikan oleh Bupati Kukar sehingga seluruh perangkat terkait tengah bekerja untuk menuntaskan tahapan administrasi yang tersisa.
“Atas arahan Pak Bupati, saya sudah berkoordinasi dengan bagian Kesra, BPKD, hingga Kantor Perbendaharaan. InsyaAllah Senin atau Selasa sebagian dana sudah bisa masuk ke rekening penerima,” ujar Sunggono saat ditemui pada Sabtu (15/11/2025).
Sunggono juga menjelaskan alasan utama di balik keterlambatan pencairan tahap kedua ini. Menurutnya, anggaran beasiswa baru masuk dalam APBD Perubahan (APBD-P) yang disahkan pada awal November. Kondisi ini membuat proses administrasi tidak dapat dimulai sebelumnya karena seluruh tahapan hukum dan teknis harus menunggu dokumen anggaran disahkan.
Ia merinci bahwa proses penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA), penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA), serta beberapa mekanisme lainnya baru bisa berjalan setelah APBD-P ditetapkan. Dengan jumlah penerima lebih dari 4.000 orang, pencairan tidak dapat dilakukan secara serentak dan harus diproses bertahap oleh sistem keuangan daerah.
“Memosting dana ke ribuan penerima tentu tidak bisa dilakukan sekaligus. Ada tahapan sistem yang harus dilalui sehingga prosesnya berjalan bertahap,” tegasnya.
Untuk tahun ini, Pemkab Kukar telah mengalokasikan Rp16 miliar untuk beasiswa tahap kedua. Sunggono memastikan seluruh rangkaian teknis, mulai dari penyusunan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA), pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP), penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM), hingga finalisasi Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), tengah dipercepat agar tidak ada mahasiswa yang menunggu lebih lama lagi.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah memahami tingginya kebutuhan mahasiswa terhadap beasiswa tersebut, terutama bagi mereka yang mengandalkannya untuk membayar biaya kuliah atau menunjang kebutuhan pendidikan lainnya.
“InsyaAllah, kami pastikan seluruh dana beasiswa dapat terbayarkan dan tidak ada penerima yang terlewat,” pungkasnya.
(Arf)