Akupedia.id, Tenggarong – Camat Samboja, Damsik, memaparkan perkembangan terbaru sektor pariwisata dan pembangunan infrastruktur di wilayahnya. Penjelasan ini disampaikan usai menghadiri Rapat Paripurna Ke-11 DPRD Kutai Kartanegara yang membahas peresmian pengganti Ketua DPRD masa jabatan 2024–2029.
Menurut Damsik, Samboja saat ini menunjukkan pertumbuhan yang positif di sektor pariwisata. Objek wisata pantai maupun wisata alam terus menarik minat wisatawan, termasuk destinasi populer yang sedang menjadi perbincangan, seperti wisata ekstambar Lake View.
“Alhamdulillah, perkembangan pariwisata Samboja cukup menggembirakan. Baik wisata pantai maupun wisata alam berjalan dengan baik, dan Lake View menjadi daya tarik baru yang viral,” ujarnya.
Selain pariwisata, Camat Samboja juga menguraikan progres pembangunan infrastruktur jalan yang sedang berlangsung. Sejumlah ruas strategis yang menjadi prioritas pemerintah provinsi maupun kabupaten kini tengah dalam proses pengerjaan.
“Pembangunan jalan dari Kuala menuju Kelurahan Pomedas, serta dari Pemerdas ke Handil Baru, yang ditangani provinsi, sudah mulai dikerjakan. Ini diharapkan akan memperlancar konektivitas,” jelasnya.
Di tingkat kabupaten, beberapa titik jalan di Desa Beringin Agung dan Karya Jaya juga tengah dibangun. Peningkatan akses jalan tersebut diproyeksikan mendorong pergerakan ekonomi masyarakat dan mempermudah distribusi barang serta jasa.
Namun, di balik capaian tersebut, Damsik mengungkapkan bahwa pembangunan fisik di wilayah Samboja yang termasuk dalam deliniasi Ibu Kota Negara (IKN) masih terbatas. Fokus utama pemerintah kecamatan saat ini adalah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Untuk wilayah yang masuk dalam area IKN, infrastruktur fisik belum berjalan. Saat ini kami lebih memprioritaskan pelatihan dan pengembangan SDM agar siap menghadapi perubahan besar,” terangnya.
Damsik menambahkan, hampir seluruh wilayah Kecamatan Samboja, termasuk tambahan 10 desa, kini berada di dalam area yang terdampak langsung oleh rencana pembangunan IKN. Kondisi ini menimbulkan tantangan tersendiri, terutama terkait perencanaan dan pembiayaan pembangunan.
“Memang ada beberapa alokasi anggaran dari kabupaten yang masih belum jelas, tapi kami tetap optimis. Proses pembangunan akan berjalan seiring waktu,” katanya.
Ia berharap, kerja sama lintas sektor, baik dari pemerintah provinsi, kabupaten, maupun pemangku kepentingan lainnya, dapat mempercepat realisasi pembangunan di Samboja. Dengan potensi pariwisata yang terus berkembang dan perbaikan infrastruktur yang berkelanjutan, wilayah ini diyakini mampu menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kukar, sekaligus siap mendukung keberadaan IKN di masa depan. (Adv)