Polda Metro Jaya lakoni operasi siber dan membongkar jaringan penipuan daring yang ditujukan kepada pensiunan PNS, dengan cara mengaku sebagai petugas PT Taspen. Dua saksi kunci, EC dan IP, telah diamankan dan mengakui penggunaan modus aplikasi palsu guna mengambil alih kontrol ponsel korban .
Pelaku merekrut korban lewat platform WhatsApp, menawarkan ‘pembaruan data’ pensiun, lalu menginstruksikan untuk download aplikasi tiruan. Video call juga digunakan sebagai alat manipulasi, yang akhirnya memberi akses penuh atas data dan akun keuangan korban .
Hampir 100 pensiunan lansia terdampak dalam kasus ini, karena mayoritas mereka tidak terbiasa menghadapi kejahatan digital. Polisi menilai ini sebagai kelemahan struktural bagi kelompok rentan, yang kerap tidak memverifikasi sumber pesan digital . Selain itu, aktivitas pelaku menggunakan aplikasi yang tampak resmi dari segi desain, namun berbahaya secara fungsional.
Polisi terus melacak pelaku berinisial AM, yang diyakini sebagai otak sindikat dan kini dituding berada di Kamboja. Penyidik telah bekerja sama dengan interpol untuk mempercepat proses penangkapan amir sindikat . EC dan IP saat ini ditahan, didakwa melanggar Undang‑Undang ITE dan pasal penipuan, sembari proses pengungkapan lebih mendalam berjalan terhadap aliran dana dan jaringan mereka.
Polda Metro Jaya meminta masyarakat semakin waspada terhadap tawaran melalui pesan pribadi di WhatsApp. Setiap permintaan untuk mengunduh aplikasi dari sumber tidak resmi atau memberikan akses ke login harus dicegah. Sebagai antisipasi, masyarakat diimbau mengkonfirmasi melalui nomor call center PT Taspen, serta memblokir penghubung mencurigakan untuk melindungi data finansial dan diri dari kejahatan siber.
Penulis: FebriaDV