Akupedia, Samarinda– Ribuan driver ojek dan taksi online di Kalimantan Timur yang tergabung dalam Aliansi Mitra Kaltim Bersatu (AMKB) menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Kaltim, Selasa (20/5). Aksi ini merupakan bagian dari gerakan nasional Forum Diskusi Transportasi Online Indonesia (FDTOI) untuk menuntut perbaikan regulasi dan peningkatan kesejahteraan mitra driver.
Sekitar 10 ribu driver menyuarakan lima tuntutan utama, di antaranya:
Kenaikan tarif bersih layanan ojek online roda dua.
Penghapusan biaya tambahan bagi pelanggan.
Penetapan tarif dasar untuk layanan antar makanan, barang, dan penumpang.
Pembentukan undang-undang transportasi online.
Penghentian program promosi aplikator yang dinilai merugikan penghasilan driver.
Perwakilan AMKB, Ivan Jaya, meminta Gubernur Kaltim menyampaikan aspirasi ini ke Kementerian Perhubungan dan memanggil pihak aplikator yang beroperasi di wilayah Kaltim.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyatakan dukungannya terhadap aksi damai tersebut dan menegaskan akan bersikap tegas terhadap aplikator yang tidak kooperatif. “Kami akan kirim surat peringatan terakhir. Jika tidak diindahkan, izin operasional bisa dicabut,” tegasnya.
Terkait aplikator Maxim, Pemprov Kaltim mengaku sudah dua kali melayangkan surat tanpa respons. “Besok surat ketiga kami kirim. Jika tetap mangkir, operasional akan dihentikan,” tutupnya.
Sumber: Detik.com
Penulis: FebriaDV