Portalborneo.or.id, Samarinda – Banyak faktor yang menyebabkan anak mengalami stunting. Tidak hanya semata-mata karena sanitasi dan lingkungan yang tidak memadai atau kekurangan gizi saja, namun faktor orangtua pun berpengaruh.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Puskesmas Sempaja Kota Samarinda, Irama Fitamina. Dimana, masih banyak orangtua yang sibuk bekerja hingga kelupaan memenuhi asupan gizi anak.
“Nah ini pola asuh yang jelek. Mungkin karena ibunya bekerja, jadi kurang terperhatikan. Termasuk orang yang tidak mengerti. Jadi ketika anak tidak mau makan, biar saja, peduli amat gitu. Kalau misalnya pola asuh baik, ketika anak tidak bisa makan, atau tidak mau makan, kita cari masalahnya dimana,”jelas Irama.
Irama menilai, orang tua seharusnya memiliki pengetahuan terkait pemenuhan asupan gizi anak. Orang tua harus sadar dan mengerti asupan gizi yang sesuai dengan usia anak. Mulai dari pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) saat bayi berusia 6 bulan.
“Bunda bisa mulai memperkenalkan makanan bayi kepada si kecil di usia tersebut, tujuannya agar bayi terbiasa mengonsumsi makanan padat. Namun, lakukan secara bertahap dan pilih makanan bayi sesuai usia si kecil,” jelasnya.
Ia mengingatkan kepada seluruh warga Kota Tepian bahwa kasus stunting tidak bisa dilihat dari satu faktor permasalahan saja. Tetapi harus dilihat dulu akar permasalahannya dimana.
“Bagaimana menangani stunting yang benar, dicari dulu sumber masalahnya itu dimana. Kira-kira apakah masalah sanitasi, apakah masalah pernafasan yang jelek, atau apakah penyakit yang mendasarinya. Jadi artinya, kita cari dulu permasalahannya dimana,”pungkasnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Sya*)