Portalborneo.or.id, Samarinda – Selama COVID-19, pemerintah mau tidak mau menghentikan kegiatan posyandu. Namun di tahun 2023 ini, posyandu kembali dibuka. Meskipun begitu, minat orangtua ke posyandu masih terhitung minim.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani dalam Rapat Persiapan Rembuk Stunting Tingkat Kecamatan di Bappedalitbang Samarinda pada Kamis, (4/5/2023).
“Saat ini masih kurang, mungkin masih terbuai dengan adanya COVID-19 kemarin. pada saat COVID-19 memang ditutup sama sekali, tidak ada posyandu. Sekarang ini posyandu sudah mulai aktif, tetapi rupanya minat orang tua membawa anak-anaknya masih belum maksimal,”terang Ayu.
Hal ini lah yang menjadi PR Pemkot Samarinda. Oleh sebab itu dalam pelaksanaan rembuk stunting tingkat kecamatan yang akan dimulai dalam waktu terdekat, hal ini menjadi topik penting untuk dibahas.
Ayu menjelaskan, dalam rapat kali ini memang bertujuan untuk mengetahui kesiapan dan sinkronisasi pola pikir antara Pemkot Samarinda dan pihak kecamatan apa yang harus dibahas dalam rembuk stunting.
“Jadi supaya kita mempunyai pemahaman yang sama dengan seluruh camat. Apa sih yang kita inginkan dengan adanya rembuk stunting di tingkat kecamatan ini,”katanya.
Secara umum, dalam rembuk stunting tingkat kecamatan nanti memiliki beberapa kegiatan. Yakni, penghimpunan data dari berbagai pihak terkait stunting. Contohnya posyandu yang menghimpun data hal yang perlu dilakukan dalam intervensi stunting. Seluruh data tersebut akan disinkronisasikan dan didiskusikan.
Apabila hasil rembuk tingkat kecamatan usai, hasil tersebut akan didiskusikan kembali di rembuk stunting tingkat kota.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/ADV/Sya*)