Akupedia.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) memanfaatkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak di sekolah, dalam upaya memperkuat sumber daya manusia (SDM) yang sehat dan produktif. Program yang telah mulai dilaksanakan sejak Januari 2025 ini bertujuan untuk mengurangi angka malnutrisi dan stunting, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, pemberian makanan bergizi kepada siswa sekolah dan masyarakat yang membutuhkan memiliki dampak positif pada produktivitas nasional. Selain meningkatkan kesehatan dan pendidikan, program ini membuka peluang bagi sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan memberdayakan mereka untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan yang dibagikan.
Dengan fokus awal di Jakarta, program ini menargetkan untuk mengoperasikan 937 dapur pada akhir Januari 2025 dan menambah jumlahnya menjadi 5.000 dapur yang menjangkau lebih dari 20 juta penerima manfaat pada akhir tahun. Implementasi bertahap ini juga bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat ekonomi lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini diprediksi dapat menciptakan sekitar 83 juta penerima manfaat pada 2029.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa program MBG ini merupakan investasi jangka panjang yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045. Dengan memanfaatkan kekuatan sektor UMKM dan peran serta masyarakat, program ini bukan hanya berfokus pada perbaikan gizi, tetapi juga mempercepat pembangunan ekonomi secara merata di seluruh wilayah Indonesia.