Akupedia.id, Tenggarong — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Koperasi dan UMKM (Diskop UKM) mulai memperkuat pembinaan terhadap ratusan Koperasi Merah Putih yang tersebar di desa dan kelurahan. Upaya ini diwujudkan melalui pelatihan peningkatan kapasitas pengurus dan pengawas koperasi yang digelar di Pendopo Odah Etam, Tenggarong, Kamis (13/11/2025). Peserta yang hadir berasal dari lima kecamatan: Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu, Sebulu, dan Loa Janan.
Asisten II Setkab Kukar, Ahyani Fadiannur Diani, mengatakan pelatihan ini merupakan tahap awal dari total tujuh sesi yang direncanakan.
“Dari 237 koperasi yang telah terbentuk, baru sekitar 130 koperasi yang mengikuti tahap pertama. Pelatihan kami bagi ke beberapa titik agar seluruh koperasi mendapatkan pemahaman yang merata terkait kelembagaan dan usaha,” ujarnya.
Ahyani menilai peningkatan kompetensi pengurus menjadi kunci agar koperasi Merah Putih tidak hanya berdiri secara administratif, tetapi juga benar-benar berjalan.
“Banyak koperasi masih pasif karena bingung menentukan arah usaha. Padahal pilihan usahanya sangat luas, mulai dari sembako, perikanan, perkebunan, hingga layanan kesehatan. Yang terpenting menyesuaikan potensi masing-masing desa,” tuturnya.
Materi pelatihan yang diberikan cukup komprehensif, meliputi kebijakan perkoperasian, tata kelola lembaga, kepemimpinan, manajemen bisnis dan keuangan, perpajakan, serta penyusunan proposal usaha. Seluruh modul disusun berdasarkan standar resmi Kementerian Koperasi dan UKM RI.
Plt Kepala Diskop UKM Kukar, Thaufiq Zulfian Noor, mengungkap kondisi terkini Koperasi Merah Putih di lapangan. Dari total 237 koperasi yang sudah terbentuk, hanya tujuh koperasi yang benar-benar aktif beroperasi.
“Koperasi lain masih menunggu finalisasi kemitraan dengan Bulog, Pupuk Indonesia, Pertamina, dan beberapa pihak lainnya. Namun sebagian sudah menyiapkan rencana usaha seperti penyediaan beras, LPG, hingga pupuk,” jelasnya.
Thaufiq menyebut, jika kemitraan sudah berjalan, koperasi desa dapat langsung memulai aktivitas ekonomi sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat lebih cepat.
Ia menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan momentum awal untuk menggerakkan kembali koperasi-koperasi yang masih pasif.
“Kelembagaan yang kuat, pengurus yang paham tugas, serta usaha yang berjalan akan membuat Koperasi Merah Putih benar-benar menjadi motor ekonomi rakyat di desa,” pungkasnya.
(Arf)