Portalborneo.or.id, Tenggarong – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aji Muhammad Parikesit di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur meraih Penghargaan PPKM Award 2023.
Rumah Sakit tersebut memboyong predikat sebagai Rumah Sakit (Tipe B) dengan Performa Tata Kelola COVID-19 terbaik di Regional Kalimantan.
Penghargaan ini diberikan langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), bersamaan dengan 45 rumah sakit lainnya se-Indonesia,
Plt Direktur RSUD Aji Muhammad Parikesit, dr Martina Yulianti bersyukur atas apresiasi yang diberikan pemerintah pusat.
“Saya berterima kasih kepada seluruh manajemen, tenaga Kesehatan, baik dokter, perawat, tenaga laboratorium, radiologi, farmasi yang telah berjuang menangani pandemi,” ujarnya, Kamis (18/5/2023).
Menurutnya, keberhasilan yang diperoleh Rumah Sakit AM Parikesit merupakan hasil kerja keras semua pihak.
Perolehan penghargaan itu juga tidak terlepas dari dukungan penuh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar selama pandemi Covid-19 melanda.
Kata Yuli, Pemkab Kukar hadir menyediakan berbagai sumber daya yang diperlukan rumah sakit dalam penanganan pandemi, baik SDM maupun sarana prasarana.
Ia juga mengapresiasi Dinas Kesehatan Kukar yang berperan menjadi leading sektor dalam penanganan Covid-19 di Kukar.
Sebab, telah memberikan kontribusi sangat besar dalam memberikan arah kebijakan bagi penanganan pandemi di Kukar.
“Terimakasih juga kepada Dinas Kesehatan dan para relawan yang sangat membantu dan yang terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 di Kutai Kartanegara,” imbuh Yuli.
Sebagaimana diketahui, di Kutai Kartangegara, rumah sakit rujukan regional yang ditunjuk untuk menangani Covid-19 saat itu ialah RSUD Aji Muhammad Parikesit Tenggarong.
RSUD AM Parikesit adalah satu dari seratus rumah sakit rujukan penanganan virus corona yang ditunjuk Kementerian Kesehatan.
Tim dokternya diketuai Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD AM Parikesit, dr Mauritz Silalahi. Ujung tombak penanganan adalah dokter spesialis paru, Parluhutan Doli Siregar.
Rumah sakit ini juga dilengkapi dengan alat Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Alat pemeriksa swab tenggorok itu mampu memeriksa lebih 200 sampel per hari.
Kepala Instalasi Laboratorium RSUD AM Parikesit dr Edison Harianja mengatakan, pihak rumah sakit juga menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk penggunaan alat PCR tersebut.
Termasuk pendampingan dari pihak vendor yang melatih penggunaan alat RT-PCR tersebut. Proses pelatihan tersebut dilakukan selama 10 hari.
Saat ini tim laboratorium yang mengoperasikan RT-PCR di RSUD AM Parikesit, yaitu tiga dokter spesialis laboratorium serta tujuh analis khusus biomolekuler.
Untuk dokter laboratorium, terdiri dari dua patalogi klinik dan satu mikrobiologi.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Int)