Jangan Biarkan Anak SD Terlalu Lama Main HP, Riset Buktikan Dampak Buruk pada Prestasi Akademik

Foto: Ilustrasi

Akupedia.id – Sebuah penelitian terbaru dari Kanada mengungkapkan bahwa anak-anak sekolah dasar yang terlalu sering menggunakan gawai atau menonton layar digital berpotensi mengalami penurunan kemampuan akademik, terutama dalam bidang membaca dan matematika.

Temuan ini memperkuat kekhawatiran banyak pihak tentang dampak jangka panjang paparan layar terhadap perkembangan otak anak.

Riset berskala besar yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open ini menelusuri perkembangan lebih dari 5.400 anak sejak masa kanak-kanak hingga mereka duduk di kelas tiga dan kelas enam. Hasilnya menunjukkan bahwa setiap tambahan satu jam waktu layar per hari pada usia dini dapat menurunkan peluang anak mencapai nilai optimal dalam membaca dan matematika sebesar 9–10 persen.

Baca juga  Asal Usul Nama Wi-Fi yang Jarang Diketahui Banyak Orang

Menurut Dr. Sanjeev Kothare, Direktur Divisi Neurologi Pediatrik di Cohen Children’s Medical Center, temuan ini menjadi pengingat penting bagi orang tua agar lebih bijak mengatur aktivitas anak di depan layar.

“Kita perlu kembali ke cara-cara lama yang sederhana, seperti membacakan buku cerita secara langsung dan mengajak anak berinteraksi dengan buku fisik, bukan hanya layar digital,” ujarnya dikutip dari Newsweek.

“Masa pertumbuhan anak adalah periode krusial bagi perkembangan jaringan saraf. Terlalu banyak waktu menatap layar bisa mengganggu proses pembentukan otak yang sehat,” tambahnya.

Penelitian dilakukan terhadap 3.322 siswa kelas tiga dan 2.084 siswa kelas enam di wilayah Ontario, Kanada, selama periode 2008 hingga 2023. Para orang tua melaporkan total waktu yang dihabiskan anak-anak mereka untuk menonton televisi, bermain video game, atau menggunakan media digital. Data tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil tes akademik standar provinsi.

Baca juga  7 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Bisa Merusak Ginjal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih sering menatap layar memiliki skor lebih rendah dalam membaca dan matematika. Dampak negatif video game terlihat paling nyata di kalangan siswi kelas tiga, yang mengalami penurunan performa akademik ketika jam bermain meningkat.

Dr. Kothare menjelaskan bahwa ada dua kemungkinan utama di balik fenomena ini. Pertama, waktu layar yang berlebihan mengalihkan fokus anak dari aktivitas belajar. Kedua, paparan digital yang intens dapat “memprogram ulang” neuron otak sehingga menghambat kemampuan kognitif dan proses pembelajaran.

Baca juga  Asal-Usul Gas Air Mata: Dari Senjata Perang Hingga Alat Pengendali Massa

Para ilmuwan menilai riset lanjutan dengan pencitraan otak (neuroimaging) perlu dilakukan untuk mengetahui secara pasti perbedaan struktur dan fungsi otak antara anak yang sering menggunakan gawai dan yang tidak.

Sebagai penutup, para peneliti menyerukan pentingnya kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan tenaga kesehatan untuk membatasi paparan layar pada anak-anak. Intervensi sejak dini dinilai dapat membantu membangun dasar akademik yang lebih kuat dan menjaga perkembangan mental anak tetap optimal. (Arf)

Sumber: Detikinet

Berita Lainnya