Festival Kampung Seraung: Kolaborasi Budaya dan UMKM Warnai Tiga Hari Penuh di Jembayan Tengah

Akupedia.id, TENGGARONG – Festival Kampung Seraung ke-5 yang digelar di Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, selama tiga hari berturut-turut pada 10–12 Juni 2025, tidak hanya menjadi perayaan budaya, tetapi juga ruang ekspresi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Melalui festival ini, warga menunjukkan bahwa pelestarian budaya bisa selaras dengan penguatan potensi lokal, termasuk sektor kuliner, kerajinan, dan produk unggulan desa.

Ketua Panitia Festival, Fahriyah, menuturkan bahwa ajang ini telah menjadi identitas kultural sekaligus momen penuh makna bagi masyarakat Jembayan Tengah. Ia menekankan bahwa Festival Seraung bukan sekadar agenda tahunan, tetapi merupakan bentuk penghargaan terhadap sejarah desa dan warisan dari para pendahulu.

Baca juga  Festival Kampung Seraong Jadi Ajang Penguat Kolaborasi Desa dan Kabupaten

“Festival ini adalah cara kami menghormati jejak para leluhur. Apa yang mereka rintis dulu kini menjadi tanggung jawab kita untuk dijaga dan dilanjutkan,” ungkap Fahriyah.

Selama pelaksanaan festival, pengunjung disuguhkan berbagai kegiatan menarik, mulai dari pertunjukan seni dan budaya tradisional, musik daerah, tarian lintas suku, hingga penampilan anak-anak TK dan remaja desa. Semua elemen masyarakat terlibat aktif, mencerminkan kuatnya rasa kebersamaan dan semangat gotong royong di desa tersebut.

Yang tak kalah menarik adalah bazar UMKM yang menjadi daya tarik tersendiri. Deretan stan yang menjajakan aneka produk lokal seperti kuliner khas Jembayan Tengah, kerajinan tangan, madu kelulut, dan beras lokal, menjadi magnet bagi para pengunjung. Produk-produk tersebut merupakan hasil karya warga yang dikembangkan melalui pendekatan berbasis komunitas.

Baca juga  Warga Keluhkan Jalan Rusak, Camat Kota Bangun Minta Perhatian Pemkab

Camat Loa Kulu, Ardiansyah, dalam keterangannya mendorong seluruh masyarakat yang hadir untuk tidak sekadar mengapresiasi produk UMKM, tetapi juga turut membeli sebagai bentuk dukungan nyata terhadap ekonomi lokal.

“Memberdayakan UMKM tidak cukup dengan tepuk tangan. Kita harus belanja dan promosikan produk mereka. Ini adalah bentuk kontribusi kita dalam membangun ekonomi desa secara nyata,” ujarnya tegas.

Kepala Desa Jembayan Tengah, Masnur, juga memanfaatkan momen festival ini untuk menyampaikan perkembangan desa, termasuk rencana penyelesaian pembangunan Kantor Desa yang ditargetkan rampung pada akhir 2025. Ia menyebut bahwa pencapaian tersebut dapat terwujud berkat dukungan dari berbagai sumber, seperti Dana Desa, dana aspirasi, hingga kontribusi perusahaan swasta melalui program CSR.

Baca juga  Pemkab Kukar Perkuat Sinergi Percepatan Penegasan Batas Wilayah IKN

Lebih jauh, Masnur menyampaikan bahwa Festival Kampung Seraung merupakan bagian dari strategi besar untuk menjadikan Jembayan Tengah sebagai desa wisata berbasis budaya dan ekonomi kerakyatan.

“Festival ini adalah pijakan awal menuju desa wisata yang mandiri dan berdaya saing. Budaya dan UMKM akan menjadi tulang punggung pengembangan ekonomi kami,” pungkasnya.

Dengan kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat, Festival Kampung Seraung membuktikan bahwa pembangunan desa bisa dimulai dari akar budaya dan ekonomi lokal yang kuat dan inklusif.

(Adv/DiskominfoKukar)

Berita Lainnya