Akupedia,id, Tenggarong – Langkah strategis diambil Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan membangun Pondok Tahfidz Al-Qur’an di Kelurahan Bukit Biru, Kecamatan Tenggarong. Pembangunan ini merupakan bagian dari program “Satu Desa Satu Tahfidz Al-Qur’an”. Program tersebut dirancang sebagai pondasi pendidikan karakter dan spiritual generasi muda.
“Pondok Tahfidz ini akan menjadi tempat pendidikan sekaligus pembinaan akhlak, bukan hanya soal hafalan,” ujar Bupati Edi Damansyah. Ia menegaskan bahwa proyek ini memiliki nilai lebih dari sekadar sarana belajar mengaji. Pemerintah berharap pondok tersebut menjadi pusat pembentukan pribadi beretika.
Demi menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, lokasi pembangunan dipilih di kawasan perbukitan yang jauh dari keramaian. “Lokasinya dipilih di kawasan perbukitan… guna menciptakan suasana belajar yang kondusif,” jelas Bupati. Tempat yang tenang dipercaya mampu membantu santri lebih fokus.
Pemkab Kukar tidak bekerja sendiri dalam proyek ini. Kerja sama dijalin dengan Yayasan Masjid Al-Anshar yang akan menjadi mitra penyedia tenaga pengajar. “Pemkab akan menyiapkan fasilitasnya, sementara yayasan mitra akan menghadirkan para pengajarnya,” jelas Edi.
Sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga keagamaan menjadi bentuk pendekatan holistik. Pendidikan berbasis nilai keislaman dipandang penting dalam membentuk moral generasi muda. Kolaborasi ini menunjukkan keseriusan dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan pendidikan akhlak.
“Anak-anak yang dibina sejak dini dengan pendekatan agama akan tumbuh menjadi pribadi yang beretika,” ungkap Bupati Kukar. Ia berharap pondok tahfidz dapat mencetak generasi unggul tidak hanya secara akademik, tetapi juga spiritual dan sosial. Visi jangka panjang Pemkab Kukar adalah membangun SDM berintegritas.
Melalui pembangunan ini, Pemkab Kukar menanamkan investasi nilai dalam jangka panjang. Pondok Tahfidz bukan sekadar infrastruktur pendidikan, melainkan sarana pembinaan karakter Islami. Komitmen ini menjadi bukti nyata keberpihakan terhadap pendidikan berbasis agama.
(Adv/DiskominfoKukar)
Penulis : Arnelya NL